Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Masuk Daftar 8 Negara dengan Risiko Krisis Paling Kecil

11 September 2018   07:16 Diperbarui: 11 September 2018   07:46 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Peru

Machu Picchu di Peru.Nilai tukar peso Peru turut melemah terhadap dollar AS, mengikuti negara-negara berkembang lainnya sejalan dengan krisis keuangan yang terjadi di Argentina. Meski demikian, perekonomian negara di Amerika Selatan tersebut terus memperlihatkan peningkatan yang signifikan.

Pertumbuhan ekonomi Peru didukung investasi swasta yang terus meningkat porsinya. Pada tahun 2019 mendatang, pertumbuhan investasi swasta diprediksi mencapai 7,9 persen, naik dari 5 persen pada tahun 2018 ini.

Salah satu pendorong utama investasi swasta adalah proyek-proyek pertambangan. Adapun investasi pemerintah diperkirakan tumbuh 14 persen tahun ini.

6. Filipina

Epifanio de los Santos Avenue (EDSA) adalah jalan utama di sekitar Metro Manila, lebarnya hampir 24 km. Wilayah ini sering padat sepanjang hari oleh penumpang yang ingin menuju sekitar kota.Pertumbuhan ekonomi Filipina dihantui beberapa risiko, antara lain inflasi yang tinggi dan risiko eksternal. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi negara tetangga Indonesia tersebut masih cukup tinggi, yakni 6 persen pada kuartal II 2018.

Bank sentral Filipina menyatakan, perekonomian Filipina cukup resilien menghadapi risiko eksternal, termasuk krisis di sejumlah negara berkembang, seperti Turki dan Argentina. Gubernur Banko Sentral Ng Filipinas Nestor Espenilla mengungkapkan, fundamental ekonomi Filipina sangat bagus.

"Pertumbuhan (ekonomi) kita sangat kuat, posisi fiskal kita tersusun rapi, dan posisi eksternal kita cenderung baik meski defisit, serta rasio utang rendah," kata Espenilla seperti dikutip dari Philippines Star.

7. Rusia
River Outlook menjadi fitur yang paling diminati di Taman Modern Zaryadye Park, Moskwa. Foto diambil pada 12 Juni 2018.Perekonomian Rusia dihantui sejumlah risiko, seperti dijatuhkannya sanksi oleh AS hingga krisis. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi negara tersebut dipandang memiliki prospek yang cukup baik, meski diyakini tak akan terlalu tinggi. Menurut Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, ada sejumlah indikator perekonomian Rusia yang tercatat baik. Rasio utang luar negeri telah mencapai level minimun.
 Selain itu, daya saing industri manufaktur Rusia juga menguat, serta substitusi impor terjadi di sejumlah segmen. Kemudian, ekspor non-migas juga tumbuh positif, termasuk peningkatan peran sektor keuangan.
 8. Thailand
Pemandangan kota Bangkok, Thailand di malam hari.Berkebalikan dengan negara-negara berkembang lainnya, nilai tukar baht Thailand justru menguat. Bahkan, baht merupakan mata uang berkinerja terbaik di Asia dan nilainya terus stabil sepanjang tahun.
 Perkasanya baht merupakan dampak dari fundamental ekonomi Thailand yang kuat. Inflasi di Negeri Gajah Putih tersebut rendah dan surplus transaksi berjalannya pun besar.
 VOA mewartakan, besarnya surplus transaksi berjalan Thailand sebagian didorong pertumbuhan sektor pariwisatanya yang sangat kuat. Surplus transaksi berjalan mendukung kuatnya nilai mata uang suatu negara dan berarti negara tersebut kurang bergantung pada mata uang asing. Selain itu, Thailand adalah eksportir besar mobil dan barang-barang lainnya, yang juga memberikan kontribusi penting terhadap surplus transaksi berjalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun