JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ingin bertemu dengan pendahulunya, Roy Suryo, untuk mengakhiri polemik Barang Milik Negara (BMN) yang belum dikembalikan Roy.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewabroto usai mendampingi Menpora dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR.
"Pak Menteri kemarin ada usul yang bagus memerintahkan kepada kami, kepada saya, untuk segera mempertemukan Pak Menpora dengan Pak Roy Suryo. Jadi duduk bareng," kata Gatot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Baca juga: Demokrat Anggap Masalah Roy Suryo Serius, Bisa Merugikan Partai
Ia mengatakan, Menpora meminta untuk dipertemukan langsung dengan Roy lantaran ingin segera menyelesaikan polemik ini agar tak berlarut-larut.
Sebab, kata Gatot, Menpora tak ingin masyarakat yang sedang larut dengan kegembiraan capaian Indonesia di Asian Games kemudian terpengaruh dengan isu tersebut.
Ia meyakini, masalah ini bisa cepat diselesaikan bila pertemuan Menpora dengan Roy bisa terealisasi.
"Karena Pak Imam Nahrawi welcome, dan saya yakin saya positif, dan semoga Pak Roy juga merespons apa yang ditawarkan Pak Imam Nahrawi," lanjut Gatot.
Baca juga: Demokrat Klarifikasi ke Roy Suryo soal Tagihan Barang Milik Negara
Persoalan yang dihadapi Roy terungkap dari surat dengan kop Kemenpora yang viral di media sosial. Surat itu ditujukan bagi Roy Suryo selaku mantan menpora.
Roy Suryo sebelumnya merasa difitnah. Ia merasa tidak menguasai barang negara seperti yang dituduhkan.
"Ini adalah fitnah untuk menjatuhkan martabat serta nama baik saya di tahun politik ini," ujar Roy, saat dikonfirmasi Kompas.com.
Roy juga mengaku heran mengapa hal ini diributkan setelah ia tak lagi menjabat Menpora.
"Terhadap aset BMN Kemenpora sebanyak 3.226 unit yang disebutkan-sebutkan masih saya bawa, padahal tidak sama sekali," ujar Roy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H