KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Pennsylvania, AS menyalahkan lensa kontak atas infeksi langka yang menyerang matanya.
Perempuan tersebut adalag Tori Gasho, perempuan 22 tahun yang merasakan sakit berdenyut di mata kanannya setelah lulus kuliah awal musim panas lalu.
Sejak saat itu, penglihatan Gasho terus memburuk. Dia sempat khawatir akan kehilangan penglihatan di matanya secara keseluruhan.
"Ini semacam rasa tertusuk, seperti ada sesuatu di mata saya," ungkap Gasho dikutip dari WPVI melalui Fox News, Kamis (30/08/2018).
Untuk rasa sakit yang dialaminya, Gasho didiagnosis menderita Acanthamoeba Keratitis.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyakit tersebut disebabkan oleh ambuba kecil Acanthamoeba yang menginfeksi penutup kornea.
Sebenarnya jenis amuba ini umum ditemukan di perairan besar seperti danau atau lautan. Tapi, mereka juga bisa melakukan "perjalanan" melalui udara dan meresap ke dalam tanah.
"Mereka ada di mana-mana, di air keran biasa, air kolam, samudra, itu benar-benar di semua tempat," kata Christopher Rapuano, kepala layanan penyakit Eksternal dan Kornea di Rumah Sakit Mata Wills, Philadelphia.
Lensa Kontak
Meski amuba ini bisa ditemukan di mana-mana, orang yang rentan dalam pengguna lensa kontak.
Di Amerika Serikat sendiri, sekitar 85 persen kasus Acanthamoeba Keratitis adalah pengguna lensa kontak.
Baca juga: Lensa Kontak Juga Bisa Timbulkan Masalah Lingkungan Serius, Kok Bisa?
"Hal-hal seperti tidak membersihkan lensa kontak dengan benar, tidur menggunakan benda itu sangat dilarang. Berenang dengan lensa kontak juga tidak boleh dilakukan. Mandi masih menggunakan alat ini juga tidak bagus," ujar Rapuano.
Bisa Dicegah
Namun, hal ini bukan berarti Anda tidak boleh menggunakan lensa kontak.
CDC menyarankan cara terbaik menghindari infeksi adalah dengan membersihkan lensa kontak dengan larutan setiap hari.
Untuk diketahui, infeksi semacam ini sulit diobati. Sebenarnya sudah ada beberapa obat yeng tersedia untuk mengobatinya.
Namun, obat tersebut harus diresepkan oleh dokter mata dan disertai perawatan yang ketat selama beberapa bulan.
Gasho menyadari bahwa untuk bisa pulih dia harus menempuh jalan yang panjang. Kini, dia hanya berharap bisa membuka mata atau melihat sedikit saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H