JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengklaim tingkat pengangguran terbuka semakin turun di era kepemimpinannya.
Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato dalam sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
"Alhamdulillah, dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin menurun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Nilai Masih Banyak Salah Pengertian soal Pembangunan Infrastruktur
Jokowi mengatakan, dalam empat tahun ini, pemerintah memang fokus memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia terampil, yang siap memasuki dunia kerja.
Selain itu, pemerintah terus mendorong pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan.
Sehingga lulusan perguruan tinggi bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0, termasuk kemampuan dalam literasi digital, serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif.
"Tumbuh cepatnya generasi produktif mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk menciptakan dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan daya saing investasi dan ekspor," kata Jokowi.
Dalam empat tahun terakhir, lanjut Jokowi, pemerintah juga melakukan perombakan besar-besaran terhadap iklim kemudahan berusaha di Indonesia.
Tujuan utamanya adalah membuat perekonomian bisa lebih produktif dan kompetitif, sambil terus meningkatkan kemandirian bangsa.
"Sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan kerja baru, dan menyerap pengangguran," kata dia.