Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jusuf Kalla: Pak Jokowi Kan Tidak Katakan Hantam

6 Agustus 2018   18:15 Diperbarui: 6 Agustus 2018   18:41 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) menari ketika mengikuti pemecahan rekor dunia atau Guinness World Record (GWR) Tari Poco-Poco 2018 di Monumen Nasional (Monas), Minggu (5/8/2018). Kegiatan dalam rangka menyambut Asian Games 2018 itu diikuti 65 ribu peserta dari berbagai kalangan.

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) menari ketika mengikuti pemecahan rekor dunia atau Guinness World Record (GWR) Tari Poco-Poco 2018 di Monumen Nasional (Monas), Minggu (5/8/2018). Kegiatan dalam rangka menyambut Asian Games 2018 itu diikuti 65 ribu peserta dari berbagai kalangan.JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini menilai pidato Presiden Joko Widodo dalam rapat umum relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8/2018), sebagai hal yang biasa.

Pada pidatonya, Jokowi meminta para relawannya tidak membangun permusuhan, ujaran kebencian, dan fitnah. Namun, bila ada pihak yang mengajak berkelahi, Jokowi meminta pendukungnya tidak perlu takut.

"Artinya (itu) kalau Anda diserang. Ya Anda mestinya mempertahankan diri, kan. Masa diserang tak mempertahankan diri. Itu hukum, membela diri," ujar Kalla di Kantor MUI, Jakarta, Senin (6/8/2018).

"Pak Jokowi kan tidak katakan 'hantam'. Cuma mempertahankan diri. Itu wajar saya saya kira," kata dia.

Baca juga: Sesuai Arahan Jokowi, Relawan Tak Menghindar jika Diajak "Berkelahi"

Presiden Jokowi sendiri sudah meluruskan kontroversi publik mengenai pidatonya dalam rapat umum relawan. Ia membantah keras memprovokasi masyarakat untuk berkelahi.

Justru, menurut Jokowi, pesan dalam pidatonya itu adalah masyarakat harus menjaga persatuan dan kerukunan, serta jangan saling membangun kebencian

"Ditonton yang komplet, dong," ujar Presiden Jokowi di sela-sela meninjau atlet dan venue jetski di Ancol, Jakarta Utara, Senin (6/8/2018).

Seperti diketahui, saat ini tersiar video pidato Jokowi yang dipotong. Alhasil, muncul kesan pernyataan Jokowi itu seperti memprovokasi masyarakat untuk berkelahi fisik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun