"Fosil air" dalam kristal inilah yang memungkinkan Evans dan koleganya menganalisis sifat air pada peradaban Maya kuno.
"Ini sedekat Anda pernah mengambil sampel air di masa lalu," kata Evans.
Baca juga: Benarkah Gua Bawah Air Terbesar di Dunia Ini Simpan Rahasia Suku Maya?
Penelitian sebelumnya menunjukkan penggundulan hutan turut berperan dalam musnahnya suku kuno itu. Penggundulan hutan menurunkan jumlah uap air dan mengguncang tanah.
Ini menjadi teori tambahan penyebab kekeringan itu.
Evans berharap temuannya ini bisa membantu para arkeolog memahami bagaimana kekeringan purba berdampak pada pertanian Maya di masa kritis mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H