JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah direvitalisasi lebih dari satu tahun lamanya, penataan kembali kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, akan diresmikan pada Rabu (25/7/2018) sore nanti.
Yori Antar dari HAP Architects yang merancang revitalisasi Lapangan Banteng berharap, revitalisasi ini dapat menghilangkan citra negatif yang sempat melekat pada Lapangan Banteng.
"Kita tahu lah, dulu kawasan ini punya citra yang kurang baik, suka dipakai nongkrong dan kegiatan negatif lainnya. Kita harap, dengan pemugaran ini, bisa menghilangkan kesan itu (negatif) dari sini," ucap Yori, Rabu (12/7/2018).
Baca juga: Lapangan Banteng Kini Jadi Tempat Olahraga Baru buat Warga
Menurut dia, selain punya nilai sejarah, Lapangan Banteng punya nilai strategis. Setelah direvitalisasi, potensi sisi komersilnya diperkirakan bakal tinggi.
Yori mengatakan, dengan wahana yang kini tersedia, semua kegiatan yang bersifat komersial bisa digelar di Lapangan Banteng.
"Hampir semua acara bisa dilakukan. Mulai untuk upacara, musik, sampai fashion show juga bisa, tinggal bagaimana nanti kepengurusannya saja. Kalau dari saya, saat ini potensi komerisal Lapangan Banteng cukup tinggi," ujar Yori.
Air mancur menari
Yori menuturkan, proyek revitalisasi Lapangan Banteng bukan sekadar merenovasi, melainkan juga mengintegrasikan area-area yang ada di Lapangan Banteng.
Karena itu, Yori membagi Lapangan Banteng dalam tiga zona, yakni zona utama di Monumen Pembebasan Irian Barat, zona olahraga, dan zona taman.
Adapun area Monumen Pembebasan Irian Barat menjadi fokus utama. Oleh sebab itu, monumen dibuat lebih terbuka dan diatur agar lebih menonjol dari area lainnya.
Baca juga: Jadi Pilihan Berwisata, Ini 5 Spot Menarik di Lapangan Banteng
Selain area monumen yang dibuat lebih terbuka, ada pertunjukan air mancur menari yang dinanti warga.
Desainer air mancur Lapangan Banteng Robby Krisna menyatakan, air mancur yang ada di tengah Lapangan Banteng akan dibuat menari diiringi lagu-lagu khas Indonesia.
Sebenarnya, air mancur menari ini menggantikan posisi koreo orang. Biasanya kan musik dengan orang yang menari, tapi ini lebih ke air yang menari," kata Robby, di Lapangan Banteng, Selasa (24/7/2018).
Bukan hanya mengombinasikan gerakan air mancur dan musik yang dibalut dengan gaya orkestra, pertunjukan tersebut juga akan bermandikan cahaya.
Sebuah bangunan amphiteater berkapasitas hingga ribuan orang juga sudah disediakan menghadap ke area air mancur. Selain menjadi tempat duduk, amphiteater rupanya juga menjadi objek foto para pengunjung.
"Saya baca beritanya Lapangan Banteng sudah selesai diperbaiki, terus lihat gambarnya bagus, akhirnya datang saja ke sini. Lumayan buat feeds Instagram," kata Christy, salah satu pengunjung yang berfoto, Senin (23/7/2018).
Baca juga: Mengenal 5 Lagu Khas Indonesia untuk Air Mancur Menari Lapangan Banteng
Sementara itu, unsur kesejarahan Lapangan Banteng diwujudkan dengan adanya panel-panel berisi kutipan-kutipan bersejarah yang muncul dari mulut para tokoh bangsa.
Beberapa kutipan yang dapat Anda simak antara lain teks Proklamasi, Deklarasi Juanda, serta Pidato Presiden Soekarno mengenai Pembebasan Irian Barat.
Lapangan Banteng juga dilengkapi dengan lapangan olahraga, arena bermain anak, serta area pejalan kaki yang bisa dijadikan tempat jogging.
Walau belum diresmikan, masyarakat sudah dapat mengakses Lapangan Banteng secara cuma-cuma pada beberapa pekan terakhir.
Dana CSR dan KLB
Proyek revitalisasi Lapangan Banteng dimulai pada Maret 2017 oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Proyek itu sendiri didanai oleh dana corporate social responsibility (CSR) dan kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) sejumlah perusahaan.
Baca juga: Menantikan Pertunjukan Air Mancur Menari di Lapangan Banteng yang Bermandi Cahaya
Untuk pembangunan lapangan, Pemprov DKI menerima CSR dari PT Rekso Nasional Food. Sementara pembangunan pagar akan dilakukan dengan KLB.
Adapun acara peresmian sore nanti akan dimeriahkan oleh pertunjukan musik kolaborasi antara Jakarta Concert Orchestra dan The Resonanz Children's Choir.
Pertunjukan air mancur menari juga ditampilkan kepada publik untuk pertama kalinya pada acara peresemian nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H