SOLO, KOMPAS.com - Dua cross girder Jembatan Kalikuto pada proyek Tol Batang-Semarang jatuh, Jumat (13/7/2018). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto menjelaskan, awalnya JSB memasang 10 pasang cross girder sementara di 20 titik guna menunjang kelancaraan arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Sebagai penguat, ia menambahkan, juga dipasang 18 penggantung (hanger) sementara.
Baca juga: Dirut JSB: Jembatan Kalikuto Tidak Ambruk
"Kapasitasnya hanya satu lajur untuk mengakomodasi arus mudik dan balik Lebaran. Jadi waktu arus mudik balik Lebaran selesai, itu dibongkar semua," jelas Arie menjawab pertanyaan Kompas.com di Solo, Minggu (15/7/2018).
Sejak beberapa waktu lalu, pekerjaan penggantian cross girder serta hanger sementara dengan alat permanen sudah dilakukan. Pekerjaan awal dimulai dari sisi barat.
"Sudah diganti enam pasang, 12 titik. Kemudian pas titik ketujuh memang terjadi kendala pada alat," terang Arie.
"Jadi pada saat penggantian hanger temporer, dicopot, dibuka, itu cross girder kena crane, sehingga, temporary hanger di tengah cross itu untuk menopang berat sendiri cross girder-nya, kena beban momentum, jatuh dia," jelas Arie lagi.
Arie mengatakan, proses relokasi material yang terjatuh masih dilaksanakan. Namun, berhubung ruang gerak peralatan terbatas karena area yang sempit, pihaknya perlu memodifikasi terlebih dahulu crane pengangkut yang ada.
Diperkirakan, proses relokasi akan berjalan hingga dua hari ke depan. Ia mengaku, penyelesaian konstruksi Jembatan Kalikuto akan sedikit mundur dari percepatan waktu yang ditargetkan.
Meski demikian, dipastikan proses penyelesaiannya masih lebih cepat dibandingkan batas waktu akhir pekerjaan konstruksi yakni pada 25 September 2018.