Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keluar dari Goa, Tim Sepak Bola Remaja di Thailand Dilatih Menyelam

3 Juli 2018   11:34 Diperbarui: 3 Juli 2018   11:47 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAE SAI, KOMPAS.com - Sebanyak 12 remaja yang tergabung dalam tim sepak bola dan seorang pelatih mereka ditemukan selamat di goa, setelah dinyatakan hilang selama 9 hari.

Mereka terjebak di goa sejak 23 Juni 2018 akibat banjir yang memenuhi kompleks goa ketika mereka sedang menjelajahi area tersebut.

Bocah laki-laki usia 11 hingga 16 tahun ditemukan bersama pelatih mereka berusia 25 tahun pada Senin (2/7/2018) malam. Mereka terperangkap di goa gelap dikelilingi oleh level air yang naik akibat banjir di musim hujan.

Baca juga: Terjebak 9 Hari di Goa, Begini Detik-detik Penyelamatan Tim Sepak Bola Remaja

Meski sudah dipastikan selamat, masih ada persoalan lain yang dihadapi para tim evakuasi, yakni bagaimana mengeluarkan mereka dari dalam goa.

Kelompok tersebut harus mengonsumsi makanan yang diberikan untuk suplai selama empat bulan. Para remaja dan seorang pelatih mereka mesti memiliki tenaga agar bisa menyelam.

Militer Thailand menyatakan, mereka akan mendapat latihan menyelam untuk dapat keluar dari goa.

Makanan dan persediaan medis yang sangat dibutuhkan bagi mereka, termasuk gel berkalori tinggi dan juga parasetamol.

"Kami akan bersiap untuk mengirim makanan tambahan untuk empat bulan dan melatih 13 orang itu untuk menyelam sambil terus mengalirkan air (keluar)," kata Kapten Angkatan Laut Thailand, Anand Surawan.

Penyelamatan penuh mukjizat itu memicu keriuhan di seluruh negeri. 

"Kami menyebut sebagai mission impossible karena hujan turun setiap hari. Tetapi dengan tekad dan peralatan yang kami punya, kami dapat bertarung dengan alam," kata Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osottanakorn.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun