Maestro kartunis Indonesia Gerardus Mayela Sudarta (GM Sudarta) telah berpulang, Sabtu (30/6/2018), pukul 08.25.
Meski demikian, almarhum belum berhenti berkarya hingga tutup usia.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, sebelum meninggal dunia, almarhum tengah merampungkan buku berisi kumpulan karya karikaturnya yang akan diterbitkan penerbit buku Kompas.
Baca juga: Kenangan Stempel Kumbara dari Kartunis GM Sudarta...
"Karikaturnya menjadikan Mas GM sebagai salah satu maestro kartunis Indonesia karena style, ide, dan goresan-goresan penanya tidak membuat orang marah, justru tertawa melihatnya," kata Budiman, di rumah duka, di Bogor, Jawa Barat.
"Karikaturnya menjadi legendaris karena beliau bisa menggambarkan dan mengkritik realitas sosial tanpa membuat orang marah," ujarnya lagi.Â
Ia mengatakan, almarhum menderita komplikasi penyakit yang cukup parah hingga meninggal dunia.Â
Baca juga: Pemred Kompas: Karikatur GM Sudarta seperti Bisikan di Tengah Keramaian...
Terakhir, saat Budiman menjenguknya di rumah sakit sekitar 1,5 bulan lalu, Sudarta harus menjalani cuci darah.
"Sakitnya sudah lama, komplikasi. Beliau berpasrah kepada Tuhan dengan penyakitnya itu," ungkap Budiman.
Jenazah kartunis asal Klaten, Jawa Tengah, itu telah dibawa ke Rumah Duka Sinar Kasih, Bogor, Jawa Barat, untuk disemayamkan.