Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemred Kompas: GM Sudarta Bisa Gambarkan Realita Sosial tanpa Membuat Orang Marah

30 Juni 2018   19:02 Diperbarui: 30 Juni 2018   19:02 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gerardus Mayela Sudarta (GM Sudarta) terpajang di meja altar ruang persemayaman Rumah Duka Sinar Kasih, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/6/2018). GM Sudarta meninggal pagi tadi sekitar pukul 08.25 WIB. Almarhum dikenal lewat karyanya, Oom Pasikom, yang telah menghiasi harian Kompas sejak 1967.

Maestro kartunis Indonesia Gerardus Mayela Sudarta (GM Sudarta) telah berpulang, Sabtu (30/6/2018), pukul 08.25.

Meski demikian, almarhum belum berhenti berkarya hingga tutup usia.

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, sebelum meninggal dunia, almarhum tengah merampungkan buku berisi kumpulan karya karikaturnya yang akan diterbitkan penerbit buku Kompas.

Baca juga: Kenangan Stempel Kumbara dari Kartunis GM Sudarta...

"Karikaturnya menjadikan Mas GM sebagai salah satu maestro kartunis Indonesia karena style, ide, dan goresan-goresan penanya tidak membuat orang marah, justru tertawa melihatnya," kata Budiman, di rumah duka, di Bogor, Jawa Barat.

"Karikaturnya menjadi legendaris karena beliau bisa menggambarkan dan mengkritik realitas sosial tanpa membuat orang marah," ujarnya lagi. 

Ia mengatakan, almarhum menderita komplikasi penyakit yang cukup parah hingga meninggal dunia. 

Baca juga: Pemred Kompas: Karikatur GM Sudarta seperti Bisikan di Tengah Keramaian...

Terakhir, saat Budiman menjenguknya di rumah sakit sekitar 1,5 bulan lalu, Sudarta harus menjalani cuci darah.

"Sakitnya sudah lama, komplikasi. Beliau berpasrah kepada Tuhan dengan penyakitnya itu," ungkap Budiman.

Jenazah kartunis asal Klaten, Jawa Tengah, itu telah dibawa ke Rumah Duka Sinar Kasih, Bogor, Jawa Barat, untuk disemayamkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun