Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Luhut: Kalau LRT 7 Juta Dollar AS, Kasihan Pak Prabowo Dapat Informasi yang Tak Pas

26 Juni 2018   08:07 Diperbarui: 26 Juni 2018   08:50 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat di Bandara Kertajati, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018).

Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat di Bandara Kertajati, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018).JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Indonesia telah memenuhi standar-standar internasional terkait pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT).

"Kami gunakan anak-anak muda yang menghitung semuanya dan kami pakai standar dari Perancis. Kita beli model itu yang nanti kita juga bisa jual ke orang lain. Sudah ada studi-studinya, jadi standar-standar internasional sudah sangat kita penuhi. Jadi kalau enggak ngerti, enggak usah ngomong," kata dia di Jakarta,  Senin (25/6/2018)

Hal itu disampaikan Luhut terkait pernyataan bahwa pembangunan LRT yang dinilai terlalu mahal hingga ditengarai ada upaya mark up menaikkan nilai investasi proyek untuk kepentingan tertentu.

Luhut juga ingin meluruskan informasi mengenai biaya pembangunan LRT. Menurut dia, berdasarkan informasi yang valid, rata-rata proyek pembangunan LRT akan membutuhkan investasi sekitar Rp 400 miliar per km atau sekitar 28 juta dollar AS.

Baca juga: Dituding Prabowo Kemahalan, Ini Perbandingan Nilai LRT Palembang dengan LRT Filipina dan Malaysia

Konstruksi LRT yang melayang (elevated) juga dipastikan akan menambah biaya investasi dibanding kontruksi di darat.

"LRT itu kalau 7 juta dollar per km, kasihan Pak Prabowo dapat informasi yang tidak pas. Kalau kita itu rata-rata Rp 400 miliar per km. Di tempat lain ada yang Rp 600 miliar per km ada juga yang sampai Rp 1 triliun per km. Kalau elevated'pasti lebih mahal. Jadi jangan gampang buat kesimpulan," ujarnya.

Saat ini, di Indonesia tengah dibangun jaringan transportasi massal LRT, yakni LRT Palembang, LRT Jakarta dan LRT Jabodebek. Selain untuk mengurai kemacetan, pembangunan LRT khususnya di Palembang dan Jakarta juga untuk mendukung perhelatan Asian Games Agustus mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun