JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin pada Pilkada Jawa Tengah 2018 ini lebih tinggi dibandingkan rivalnya Sudirman Said-Ida Fauziyah.
Hal itu tercermin dari survei yang dilaksanakan Indo Barometer pada tanggal 7 hingga 13 Juni 2018 terhadap 800 orang responden melalui wawancara tatap muka menggunakan kuisioner.
"Sebanyak 67,3 persen responden memilih Ganjar Pranowo-Taj Yasin. Sementara ada 21,1 persen responden memilih Sudirman Said-Ida Fauziyah. Dan 11,6 persen responden yang tidak menandai surat suara," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dalam konferensi persnya di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (20/6/2018).
Baca juga: Penjelasan KPU Terkait Laporan 3 Juta DPT Bermasalah di Pilkada Jateng
Aspek kepribadian, menurut Qodari, merupakan faktor dominan tingginya elektabilitas Ganjar-Yasin.
Untuk kategori "paling mampu memimpin", Ganjar-Yasin dipilih 73 persen responden, sementara pasangan Sudirman-Fauziyah hanya dipilih 15,4 persen.
Untuk kategori "jujur/ bersih dari korupsi" juga demikian. Ganjar-Yasin dipilih 49,6 persen responden, sementara, Sudirman Fauziyah dipilih 19,3 persen responden.
Baca juga: Tim Sudirman-Ida Menduga 3 Juta DPT di Pilkada Jateng Bermasalah
Demikian pula untuk kategori "paling berwibawa sebagai pemimpin." Ganjar-Yasin dipilih 72 persen responden, sementara Sudirman-Fauziyah dipilih oleh 19,9 persen responden.
"Posisi Sudirman Said memang kurang menguntungkan. Pertama, karena dia ini melawan incumbent. Kedua, karena dia melawan orang dari PDI-P," ujar Qodari.
Sebab, berkaca dalam Pilkada 2013 lalu, rival Ganjar hanya memenangkan suara di enam kabupaten. Sisanya dilibas oleh Ganjar.