Mendapati pengalaman Norwegia ini, Menteri Susi mengatakan, situasi serupa dialami Indonesia saat melakukan reformasi perikanan.
Setelah pelarangan kapal ikan asing dan penenggelaman kapal pencuri ikan, jumlah tangkapan nelayan Indonesia meningkat drastis.
Tujuan dari kebijakan dan pengaturan yang ketat untuk sektor perikanan tangkap adalah peningkatan produktivitas. Reformasi perikanan di Norwegia lebih dahulu membuktikan dan menikmati hasil itu.
Direktorat ini berwenang menjaga dan mengawasi kegiatan perikanan di perairan Norwegia serta penegakan hukum atas IUUF.
Direktorat Perikanan memiliki kapal pengawas dan fasilitas pengawasan pergerakan kapal ikan selama 24 jam melalui vessel monitoring system (VMS).
Dalam mewujudkan kerjasama konkret antara Indonesia dan Norwegia, Menteri Susi minta ada satu orang Indonesia dan ahli Norwegia tentang vessel movement tracking yang ditugasi khusus di pusat pemantauan dan pendeteksian.
Baca juga: Menteri Susi Sontak Berdiri Melihat Pergerakan Kapal Mencurigakan
Hasil pemantauan dan deteksi pergerakan kapal asing yang memasuki perairan Indonesia akan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum Indonesia.
Menteri Susi terlihat geregetan saat mendapati banyaknya kapal asing di sekitar perairan Indonesia.
Sebelum berpisah dan Menteri Susi memberikan kain batik, CEO IMR Sissel mengatakan, IMR berharap dapat menjalin kerjasama jangka panjang dengan KKP.