Baca juga: Presiden Korsel Sayangkan Pembatalan Pertemuan Trump-Kim Jong Un
Kedua pejabat itu menyebut rencana evakuasi itu jika dilaksanakan bakal membuat Korsel teralienasi, merusak Olimpiade, dan bisa memicu respon keras Korea Utara.
Di awal April, arah kebijakan Trump berubah. Saat itu dia malah membicarakan kemungkinan pertemuan empat mata dengan Kim Jong Un, denuklirisasi Korea, dan bahkan kesepakatan damai dengan Korea Utara.
Dan memang, semua nampaknya berjalan dengan baik. Menyusul pertemuan kedua Korea di Panmunjom, Korea Utara sepakat membebaskan tiga warga AS yang selama ini ditahan di negeri itu.
"Tak seorang pun berpikir kami bisa berada di dalam kondisi saat ini dengan cepat," kata Trump di Pangkalan AU Andrews saat menyambut tiga warga AS yang ditahan Korut.
Trump bahkan menegaskan pembebasan ketiga warga AS tersebut merupakan wujud itikad baik Korea Utara.
Baca juga: Trump Peringatkan Korea Utara agar Tidak Bertindak Bodoh
Pernyataan ini muncul setelah dalam sebuah kegiatan resmi di Michigan, para pendukung Trump menyerukan agar sang presiden dinominasikan sebagai penerima hadiah Nobel.
"Kesuksesan awal ini kemungkinan membuat Trump amat yakin semua akan berjalan jauh lebih mudah dari yang dibayangkan," kata Victor Cha, yang sempat dinominasikan sebagai dubes AS untuk Korea Selatan.
Namun, keyakinan Trump itu tidak dibarengi dengan pertemuan-pertemuan level tinggi. Dalam proses diplomasi tradisional, pertemuan tingkat tinggi harus didahului pertemuan level bawah selama berbulan-bulan.
Pertemuan-pertemuan level bawah itu dirancang untuk saling menumbuhkan rasa percaya dan merancang agenda utama pertemuan.