“Dalam nebula ini, kita benar-benar mengamati adanya cakram padat di pusat yang terlihat tepinya. Orientasi ini membantu memperkuat sinyal laser," tambahnya.
Penemuan ini sekaligus membuktikan bahwa nebula tersebut menyelubungi dua sistem bintang di dalamnya.
"Sulit untuk mengarahkan gas yang keluar ke orbit kecuali ada bintang pendamping yang mengalihkannya ke arah yang benar," kata Zijlstra.
Para ahli berpendapat bahwa bintang pusat yang asli sedang mengumpulkan massa bintang satunya yang sudah mati untuk menciptakan cakram tersebut.
Menurut Zijlstra, penemuan laser tersebut memberikan kesempatan para ahli untuk memahami bintang kedua ini lebih mendalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H