GROBOGAN, KOMPAS.com - Sejumlah karangan bunga ucapan selamat dari TNI, Polri, Pejabat dan Bupati masih terpajang di halaman depan rumah orangtua Aries Susanti Rahayu (23) di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (20/5/2018).
‎
Dukungan terus mengalir dari berbagai pihak sejak Ayu menorehkan prestasi sebagai peserta tercepat dalam Kejuaraan Dunia Panjat Tebing - IFSC World Cup 2018 untuk kategori Speed Climbing Performa di Chongqing, China, 6 Mei lalu.
"Kemarin Ayu memperoleh apresiasi dari Ibu Bupati Grobogan, Bapak Dandim 0717 Purwodadi dan Bapak Kapolres Grobogan‎. Dikirim juga karangan bunga dari Ketua Komisi X DPR RI dan Danrem 073 Makutarama," kata Bapak Ayu, S Sanjaya (55).
Baca selengkapnya: Kisah Spiderman Cantik Asal Grobogan yang Harumkan Nama Indonesia (1)
Bikin bangga
Prestasi Ayu di cabang olahraga panjat tebing yang menggema di kancah Internasional praktis juga menggugah perasaan bangga serta haru warga di kampung halamannya. Bahkan, jamak dari warga setempat yang mencetuskan ide untuk merealisasikan pembuatan monumen untuk Ayu.
"Banyak warga usul untuk dibuatkan monumen berbentuk patung Ayu. Ini masih dibahas. Sebuah prestasi yang membanggakan dan sejarah bagi kami. Gadis desa sederhana yang ‎ternyata memiliki prestasi terukir hingga tingkat internasional," kata Kepala Desa Taruman, Kasir.
Ayu juga memperoleh undangan dari Bupati Grobogan Sri Sumarni untuk mengikuti kegiatan buka bersama di Pendapa Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (18/5/2018).
Dalam kesempatan itu, Ayu menerima apresiasi atas prestasinya yang telah mengharumkan nama Indonesia, khususnya Grobogan‎, di tingkat Internasional.
‎
"Saya mewakili masyarakat Kabupaten Grobogan mengucapkan selamat kepada Saudari Aries Susanti Rahayu atas prestasinya di cabang olahraga panjat tebing yang mengharumkan Indonesia di kancah dunia.
Baca juga: Kami Tidak Malu, Itu Anak Kami Pemberian Tuhan...
Sri mengaku bangga memiliki putri daerah yang sepak terjangnya di cabang olahraga panjat tebing mampu menggetarkan‎ hingga panggung dunia.
"Semoga prestasi Ayu bisa memacu atlet Kabupaten Grobogan yang lain. Apresiasi yang kami berikan memang tidak seberapa nilainya. Setidaknya ini bisa menjadi penyemangat untuk senantiasa berkarya dan berprestasi. Kiprah Ayu menjadi kebanggaan bersama, tentunya kami punya generasi muda yang mendunia," pungkas Sri.
Lalu pada Sabtu (19/5/2018), Ayu juga menghadiri undangan khusus dari Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq ke Mapolres Grobogan. Kegiatan tersebut dihadiri pejabat utama Polres Grobogan, pengurus KONI Grobogan dan Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Grobogan, Riyanto.‎‎
Saat itu, Ayu juga menerima apresiasi bonus uang dari orang nomor satu di Polres Grobogan tersebut.
Bersambung ke halaman dua: Ingin dibuatkan monumen, tetapi menolak
Â
Tak ingin diistimewakan
Di balik prestasinya, Ayu memiliki kepribadian sederhana. Sepulang dari Negeri Tirai Bambu beberapa hari lalu, dia menolak tawaran dari aparat kepolisian yang hendak memfasilitasi pengawalan pulang menuju kampung halamannya.
"Ayu tidak mau dikawal sepulang dari China. Dia malu tak ingin dibesar-besarkan. Akhirnya pulang ke rumah dari Yogyakarta menumpang travel," ungkap Maryati (48), ibu Ayu.
‎
Dia juga tidak memiliki waktu lama untuk menjalani ibadah puasa Ramadhan‎ bersama keluarganya karena dia harus kembali berlatih panjat tebing di Yogyakarta untuk mempersiapkan fisik menghadapi Asian Games 2018.
"Malam ini Ayu pulang naik motor bersama temannya. Kami sebenarnya khawatir, tapi mau bagaimana lagi, anaknya berkenan," kata Maryati.‎
Nama Aries Susanti Rahayu (23) mengharumkan nama Indonesia setelah menorehkan prestasi pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing - IFSC World Cup 2018 untuk kategori Speed Climbing Performa di Chongqing, China.
Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris
Ayu berhasil menaklukkan atlet Rusia, Elena Timofeeva, jawara di sejumlah superseries panjat tebing, bahkan nyaris memecahkan rekor dunia balapan di dinding panjat vertikal.
Dalam video berdurasi pendek yang viral di media sosial, aksi Ayu saat memanjat dinding vertikal setinggi 50 kaki dalam hitungan waktu 7,51 detik memukau. Ayu melesat cepat bak Spiderman.
Dia merayap dinamis melawan efek gravitasi mengungguli lawannya. Kecepatan Ayu mendekati rekor dunia yang pernah ditorehkan atlet Rusia, Iulina Kaplina, dengan catatan waktu 7,46 detik. Kaplina sebenarnya juga tampil dalam kejuaraan ini, tetapi gugur di babak penyisihan.
Â
BERSAMBUNG: Kisah "Spiderman" Cantik Asal Grobogan, Ingin Jadi Polisi dan PNS, tetapi Akhirnya Jadi Atlet (3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H