Lalu pada Sabtu (19/5/2018), Ayu juga menghadiri undangan khusus dari Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq ke Mapolres Grobogan. Kegiatan tersebut dihadiri pejabat utama Polres Grobogan, pengurus KONI Grobogan dan Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Grobogan, Riyanto.‎‎
Saat itu, Ayu juga menerima apresiasi bonus uang dari orang nomor satu di Polres Grobogan tersebut.
Bersambung ke halaman dua: Ingin dibuatkan monumen, tetapi menolak
Â
Tak ingin diistimewakan
Di balik prestasinya, Ayu memiliki kepribadian sederhana. Sepulang dari Negeri Tirai Bambu beberapa hari lalu, dia menolak tawaran dari aparat kepolisian yang hendak memfasilitasi pengawalan pulang menuju kampung halamannya.
"Ayu tidak mau dikawal sepulang dari China. Dia malu tak ingin dibesar-besarkan. Akhirnya pulang ke rumah dari Yogyakarta menumpang travel," ungkap Maryati (48), ibu Ayu.
‎
Dia juga tidak memiliki waktu lama untuk menjalani ibadah puasa Ramadhan‎ bersama keluarganya karena dia harus kembali berlatih panjat tebing di Yogyakarta untuk mempersiapkan fisik menghadapi Asian Games 2018.
"Malam ini Ayu pulang naik motor bersama temannya. Kami sebenarnya khawatir, tapi mau bagaimana lagi, anaknya berkenan," kata Maryati.‎
Nama Aries Susanti Rahayu (23) mengharumkan nama Indonesia setelah menorehkan prestasi pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing - IFSC World Cup 2018 untuk kategori Speed Climbing Performa di Chongqing, China.
Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris