Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah "Spiderman" Cantik Asal Grobogan yang Harumkan Nama Indonesia (1)

21 Mei 2018   10:51 Diperbarui: 21 Mei 2018   11:18 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
‎‎Aries Susanti Rahayu‎ (23) saat ditemui di rumahnya di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (20/5/2018) malam.

Putri bungsu pasangan S Sanjaya (55) dan Maryati (48) itu lalu mulai berjaya di beragam even kejuaraan panjat tebing, khususnya kejuaraan Speed Climbing, baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Namanya selalu masuk peringkat.

Pada kejuaraan Asian Climbing Championship di Iran tahun 2017, misalnya, Ayu meraih peringkat nomor satu beregu dan nomor 3 perorangan untuk kategori speed. Sementara itu, pada ajang World Cup Series panjat tebing kategori speed di China tahun 2017, Ayu meraih juara 4 dan juara 2.

Pada 2018 World Cup Series panjat tebing kategori speed di Moscow, dia meraih juara 4. Lalu pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing - IFSC World Cup 2018 di Chongqing, China, dia meraih juara pertama.

"Sepekan setelah juara satu di China, saya meraih juara 3 kategori speed World Cup Series di China. Total medali hingga saat ini, 60 medali lebih. Saya lupa jumlahnya," tutur Ayu.

Bersambung ke halaman dua: Hobi panjat pohon sejak kecil

‎Aries Susanti Rahayu‎ didampingi kedua orangtuanya saat ditemui di rumahnya di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (20/5/2018) malam.
‎Aries Susanti Rahayu‎ didampingi kedua orangtuanya saat ditemui di rumahnya di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (20/5/2018) malam.
Hobi panjat pohon

Ayu lahir dari keluarga petani. Cita-citanya hanyalah ingin mengharumkan nama Indonesia dan mengangkat derajat keluarganya dengan berjibaku melawan gravitasi di papan vertikal.

"Sejak kecil, orangtua berharap saya bisa menjadi polisi. Namun hal itu kandas, karena saya lebih memilih panjat tebing.? Saat ada pendaftaran polisi, saya lebih berat berlatih dan mengikuti kejuaraan panjat tebing. Kesempatan itu belum tentu datang kedua kali. Saat ini, panjat tebing adalah jalan hidup saya. Dan cita-cita saya, hanya ingin membahagiakan Ayah dan Ibu," tutur Ayu.

Maryati, ibu Ayu, mengatakan, keluarga sangat bangga dengan prestasi Ayu. Di mata keluarga, sejak kecil pun Ayu sudah dikenal sebagai sosok yang energik.

Baca juga: Kami Tidak Malu, Itu Anak Kami Pemberian Tuhan...

Menurut Maryati, tak seperti gadis kecil sebayanya waktu itu yang suka bermain boneka, Ayu kecil justru senang berlar hingga memanjat pohon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun