Baca juga: Sebut Bom Surabaya Rekayasa, PNS Kayong Utara Ditahan
"Setahu saya anak ini (INM) memang jarang di rumah. Saya tidak tahu kegiatannya di luar. Setahu saya terakhir jual beli motor. Cuma dia ditanya kadang jualan kebab. Kerjanya tidak begitu lama. Habis kerja di sini, pindah," katanya.
"ARH aktif di karang taruna. Kalau INM jarang pulang," imbuhnya.
Mu'alim, keluarga terduga teroris mengatakan, INM sudah dua tahun berada di Surabaya dan mengaku berjualan cilok.
Sekitar seminggu yang lalu, INM pulang ke rumahnya karena ibunya meninggal dunia dan belum kembali lagi ke Surabaya.
"Dua tahun Ilham di Surabaya, kerja jualan," tuturnya.
Mu'alim mengaku tidak mengetahui proses penangkapan terhadap dua orang itu. Hanya saja, sepulang menjalankan shalat tarawih, ia masih melihat personel polisi membawa senjata laras panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H