SURABAYA, KOMPAS.com - Tim Densus 88 menembak mati seorang terduga teroris di Jalan Sikatan IV, Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya, Selasa (15/5/2018) petang. Meski kaget dengan kejadian, namun para tetangga sudah sempat mencurigai pelaku.
Hal itu terkait dengan keseharian terduga teroris DS (45) yang dinilai sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bertegur sapa dengan para tetangga. Namun sikap itu sedikit tertutupi oleh perilaku istrinya, Yanti, yang sehari-hari berjualan roti.
"Kalau yang laki-laki, saya lihat nggak pernah ngobrol dengan warga sini. Jadi ya nggak banyak yang tahu. Kalau istrinya masih mau ngobrol dengan orang saat jualan kue atau saat antar pesanan roti," ujar Murni (58), salah seorang tetangga DS, Rabu (16/5/2018).
Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir sebelum kejadian tersebut, tiga anak dari terduga teroris DS sudah tidak lagi disekolahkan dengan alasan yang tidak diketahui jelas.
"Anak-anaknya memang tidak lagi sekolah, hanya mengaji saja. Itupun pernah diajak bareng sama salah satu tetangga pas pulang, nggak mau katanya nggak boleh selama belum dijemput oleh orangtuanya sendiri," terangnya.
Baca juga: Warga Tak Paham Profesi Terduga Teroris yang Ditembak di Jalan Sikatan
Murni sendiri menyadari bahwa perkampungan mereka terdiri dari banyak pendatang dan penghuni kos. Namun para pendatang tidak terlalu tertutup seperti yang dilakukan oleh DS.
"Saya lihat pekerjaannya juga nggak jelas, malah yang jelas itu istrinya yang jualan kue. Sebenarnya nggak hanya saya, tapi banyak warga sini juga sudah curiga, namun kami memang tidak mau berburuk sangka, hingga terjadilah kejadian kemarin," tutur Murni.
DS sendiri memang pernah diketahui mengajak anaknya bermain di depan rumah. Ketika disapa tetangganya, dia hanya menjawab singkat.
"Kalau ngopi di sini nggak pernah, cuma pernah saya lihat sama anaknya di depan, itu pun saat disapa orang juga cuma balik menyapa, tapi singkat," ucap pelayan warung kopi yang tak jauh dari tempat tinggal DS.
Hal serupa juga disampaikan oleh ketua RT4/RW1, Didik Kurniawan, tempat DS dan keluarganya tinggal di rumah kontrakan dalam beberapa tahun terakhir.