PDI Perjuangan masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terbaru.
Elektabilitas PDI-P mencapai 21,7 persen, unggul dari Golkar 15,3 persen, dan Gerindra 14,7 persen.
Namun, pemilih PDI-P ikut menyoroti isu yang sempet mencuat, yakni disebutnya politisi PDI-P Puan Maharani dan Pramono Anung menerima aliran dana proyek e-KTP oleh Setya Novanto.
"Meskipun belum sebuah kebenaran, tapi isu ini cukup menghantam PDI-P," ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa saat memaparkan hasil survei LSI, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Berdasarkan survei LSI, dari total pemilih PDI-P, sebanyak 10,7 persen diantaranya memutuskan untuk tidak memilih PDI-P karena adanya isu tersebut.
Adapun 77 persen pemilih PDI-P tetap memilih PDI-P meski ada isu tersebut. Sementara sisanya 12,3 persen tidak menjawab.
Meski 77 persen memutuskan untuk tetap memilih, namun angka 10,7 persen dinilai oleh LSI sebagai angka uang signifikan.
Baca juga : Novanto Tertawa Saat Ditanya soal Bantahan Dana ke Puan dan Pramono
Walaupun demikian, elektabilitas PDI-P tetap menjadi paling atas diantara partai lain. Penyebabnya berkat Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan hasil survei LSI, sebanyak 65 persen responden menilai Jokowi terasosiasi paling kuat dengan PDI-P.
"PDI-P masih punya capres yang kuat sehingga masyarakat masih menginginkan PDI-P," kata dia.
Baca juga : Pramono Anung: Novanto Ingin Justice Collaborator, Maka Sebut Nama
Survei LSI Denny JA dilakukan dengan wawancara tatap muka 1.200 responden menggunakan kuesioner pada 28 April - 5 Mei 2018.
Metode samplingnya, yakni multistage random sampling. Sementara itu margin of error plus minus 2,9 persen.
Dibantah
Novanto sebelumnya menyebut ada uang hasil korupsi proyek e-KTP yang mengalir ke Puan dan Pramono.
Baca juga : Disebut Novanto Terima 500.000 Dollar AS, Ini Bantahan Puan Maharani
Menurut Novanto, keduanya masing-masing mendapatkan 500.000 dollar Amerika Serikat.
"Bu Puan Maharani Ketua Fraksi PDI-P dan Pramono adalah 500.000. Itu keterangan Made Oka," kata Setya Novanto kepada majelis hakim.
Baik Pramono maupun Puan membantah pernyataan Novanto.Begitu pula dengan Made Oka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H