Atzuhiro Isozaki, pakar Korea Utara di Universitas Keio Jepang menyebut, dalam pembicaraan itu Kim Jong Un lebih banyak menjadi pendengar.
Atzuhiro menduga, Moon sedang menjelaskan bagaimana pendekatan yang akan dilakukan Amerika Serikat, hal yang amat ingin diketahui Kim Jong Un.
Sementara itu, harian terbesar Korea Selatan Chosun Ilbo juga menggunakan tiga orang pembaca gerak bibir untuk menganalisa pembicaraan kedua pemimpin.
"Mari jaga agar hubungan kita tidak terputus, mari lebih sering berbicara dan bergerak ke arah yang positif," demikian kalimat Presiden Moon menurut Chosun Ilbo.
Setelah keduanya duduk di bangku taman, barulah Kim Jong Un mulai berbicara.
"KTT Korea Utara-AS harus membuahkan hasil positif dan saya ingin secara bertahap menghilangkan semua masalah," ujar Kim menurut para pembaca gerak bibir.
Kim juga diyakini meminta pendapat Presiden Moon terkait ketertarikan Donald Trump. Dan, Presiden Moon membalasnya dengan gerak tangan yang menunjukkan "banyak".
Kantor kepresidenan Korea Selatan, Gedung Biru, menolak memberikan konfirmasi terkait temuan para pembaca gerak bibir itu.
Baca juga : Misteri di Balik Rosti Swiss yang Disantap Kim Jong Un
Namun, seorang juru bicara pemerintah membantah kedua pemimpin membahas penutupan fasilitas nuklir dalam pembicaraan di taman itu.
Sedangkan stasiun televisi Korea Selatan Channel A menyebut, keduanya juga membicarakan beberapa hal personal.