JAKARTA, KOMPAS.com - Ketenangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basyir harus terusik dipenghujung pekan lalu.
Penyebabnya tak lain karena bocornya rekaman percakapan antara keduanya di media sosial. Rekaman ini menjadi perhatian karena percakapan itu disebut-sebut membahas soal bagi-bagi saham di BUMN.
Dalam percakapan mengenai saham, Rini sempet menyebut dua perusahaan BUMN yakni Pertamina dan PLN. Sementara Sofyan menilai bagi-bagi saham masih terlalu kecil.
Baca juga : Beredar Rekaman Menteri Rini dan Dirut PLN soal Bagi-bagi Saham, Ini Tanggapan Kementerian BUMN
Sofyan juga sempat menyebut nama Ari. Namun, tidak jelas siapa Ari dimaksud. Hanya dalam percakapan itu, ia bercerita kepada Rini kalau dia bertemu dengan Ari dan meminta agar masalah share saham dibicarakan lagi.
Namun, lagi-lagi tak jelas untuk apa Sofyan atau PLN memperebutkan saham perusahaan yang diperbincangkan tersebut.
Bantahan
Kementerian BUMN melalui Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro langsung membantah bahwa rekaman tersebut bicara soal bagi-bagi saham.
Menurut dia, rekaman itu sengaja diedit sedemikian rupa dengan tujuan memberikan informasi yang salah dan menyesatkan.
Imam membenarkan Rini dan Sofyan melakukan perbincangan setahun lalu. Namun, perbincangan itu mengenai rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina.
Baca juga : Menteri Rini Akan Tuntut Penyebar Rekaman Percakapan dengan Dirut PLN