"Saya pikir hal itu sangat lumrah dan tujuan utamanya bagaimana nanti PLN bisa bekerja lebih efisien," kata Sofyan.
Respons parpol hingga DPR
Gonjang-ganjing bocornya rekaman percakapan Rini dan Sofyan Basyir mendapatkan perhatian luas, tak terkecuali para petinggi partai politik.
Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, jika isi rekaman perbincangan Menteri  Rini dengan Dirut PLN benar adanya, maka Rini telah melanggar apa yang diperintahkan Presiden RI Joko Widodo.
Kata Hasto, sejak awal pembentukan kabinet, Jokowi telah menyampaikan agar menteri-menterinya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
"Ini pelanggaran dari perintah pak Jokowi," kata Hasto di Basement Seasons City, Jakarta, Minggu (29/4/2018).
Sementara itu DPR punya rencana untuk memanggil Rini terkait percakapan saham dengan Sofyan Basyir.
Hanya saja, Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas Nasrullah mengatakan, akan membahas lebih dulu perlu tidaknya Komisi VI memanggil Rini Soemarno ke DPR.
Penting untuk ketahui, Rini adalah menteri yang dicekal DPR untuk datang di Gedung Dewan sejak akhir 2015 lalu. Hal ini sebagai tindak lanjut rekomendasi Pansus Pelindo II.
Otomatis sejak Desember 2015, Rini tak pernah lagi menginjakkan kaki menghadiri rapat kerja dengan DPR. Posisinya kerap digantikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ditunjuk Presiden menggantikan peran Rini di DPR.
Bila Rini dipanggil dan hadir ke DPR untuk menjelaskan perihal rekaman percakapan saham dengan Sofyan Basyir, maka dipastikan ia akan menginjak lantai dingin gedung dewan untuk pertama kalinya sejak Desember 2015.