Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Istana: Pertemuan Jokowi dan Alumni 212 Beri Kesan Bahwa Kita Harmonis

27 April 2018   15:45 Diperbarui: 27 April 2018   15:55 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Persaudaraan Alumni 212 harus disambut secara positif. Menurut dia, pertemuan tersebut menandakan bahwa Jokowi merangkul semua kalangan.

"Presiden itu guyub maunya, ingin mengakomodasi semuanya dalam suatu keluarga besar. Sering dikatakan di mana-mana, kita ini keluarga besar, jangan pecah," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Pertemuan Jokowi dan Alumni 212 berlangsung pada Minggu (22/4/2018) di Istana Bogor. Pertemuan yang berlangsung tertutup dari media itu belakangan bocor ke publik.

Saat ditanya siapa yang menginisiasi pertemuan itu, mantan Panglima TNI ini menyebut hal tersebut tidak penting.

"Tetapi yang penting substansi dari pertemuan itu memberikan kesan ke masyarakat bahwa mari kita harmonis, bersatu. Itu pesannya sebenarnya," kata Moeldoko.

(Baca juga: Moeldoko: Presiden Tempatkan Alumni 212 sebagai Partner Demokrasi)

Moeldoko pun membantah bahwa pertemuan tersebut bermuatan politis karena menjelang kontestasi Pilpres 2019. Ia menegaskan pertemuan tersebut murni silaturahim.

"Pandangan saya sementara itu habluminannas (hubungan sesama manusia) ya membangun hubunghan antar-sesama. Bahwa nanti ada selipan-selipan, ya wajar namanya usaha, kan begitu," kata Moeldoko sambil tertawa.

Terkait dengan tuntutan Alumni 212 yang meminta proses hukum terhadap sejumlah ulama dihentikan, Moeldoko menyebut bahwa belum ada jawaban yang diberikan oleh Presiden.

"Belum ada jawaban. Pasti nanti akan ada kelanjutan bagaimananya," kata dia.

(Baca juga: Cerita Alumni 212 hingga Bertemu Empat Mata dengan Jokowi...)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun