Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Tercipta, Ilmuwan Temukan Struktur DNA Baru dalam Sel Manusia

24 April 2018   20:38 Diperbarui: 24 April 2018   20:51 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang seniman tentang struktur DNA i-motif di dalam sel bersama dengan alat berbasis antibodi yang digunakan untuk mendeteksinya.

Menemukan simpul DNA rumit di sel manusia

Untuk menemukan simpul DNA yang rumit di sel manusia, para ilmuwan merancang alat penyelidik mini yang bisa mengenali simpul DNA.

Alat deteksi ini berbasis antibodi, yakni molekul berbentuk Y yang mengikat zat tertentu. Dalam hal ini antibodi direkayasa sehingga mampu menempel ke i-motif dan tidak bisa menempel ke bentuk DNA lainnya.

Para ilmuwan juga membuat alat deteksinya berwarna hijau neon terang agar lebih mudah memantau di mana persisnya i-motif berada di dalam sel.

Tiga sel manusia yang berbeda dijadikan sampel untuk penelitian. Dari sini, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi bintik-bintik hijau neon yang muncul di nukleus atau inti sel pada setiap sampel.

"Sangat menggembirakan ketika kami dapat melihat bintik hijau. Motif ini muncul dan menghilang seiring waktu, jadi kami tahu mereka bergabung, hilang, dan bergabung lagi," ujar rekan peneliti lain, Dr. Mahdi Zeraati.

"Dugaan kami, muncul dan hilangnya motif itu adalah petunjuk atas apa yang mereka lakukan. Sepertinya mereka di sana untuk membantu mengaktifkan atau menonaktifkan gen dan juga memengaruhi sebuah gen dapat dibaca atau tidak," imbuh Zeraati.

Sifatnya ini diduga yang menjadi alasan kuat mengapa motif DNA ini sulit ditemukan di sel hidup.

Baca juga : Tes DNA Bisa Digunakan untuk Cari Orang Hilang

"Temuan ini akan mendorong kita untuk memahami seperti apa bentuk DNA yang baru ini sebenarnya. Hal ini akan sangat berdampak untuk mempelajari kesehatan dan penyakit manusia," tutup Profesor Dinger.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun