Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kisah Huang Hua, Mantan Rival Susi Susanti dari China yang Memutuskan Jadi WNI (2)

19 April 2018   06:23 Diperbarui: 19 April 2018   08:18 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain ketoprak. Huang Hua berdialog dengan Jagawara yang diperankan suaminya, Tjandra Budi Darmawan, saat bermain ketoprak Rebut Kuasa pada perayaan Imlek di Klaten, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Di sana, Huang Hua belajar bahasa, sedangkan Tjandra mengikuti sekolah di penerbangan. Setelah lulus, keduanya pulang ke Indonesia.

Setelah puluhan tahun hidup di Indonesia, Huang Hua sudah akrab dengan masakan Indonesia. Dia menyukai rendang, rawon, ayam goreng hingga nasi kuning.

"Kalau masak masakan Jawa belum bisa. Tapi kalau masakan China bisa dan enak," ungkap Tjandra.

Tak hanya soal lidah, beberapa waktu lalu, Huang Hua diajak oleh Tjandra untuk ikut bermain ketoprak berjudul "Rebut Kuasa" pada perayaan Imlek 2018. Tjandra berperan sebagai Jagawara dan Huang Hua memerankan istri Jagarawa.

Tjandra menerima tawaran main ketoporak yang dimainkan warga keturunan Tionghoa itu setelah ada permintaan Pemkab Klaten.

Huang Hua di rumahnya di Klaten, Jawa Tengah.
Huang Hua di rumahnya di Klaten, Jawa Tengah.
Ditawari melatih

Sekian lama meninggalkan dunia bulu tangkis, Huang Hua tak menampik bahwa dia rindu mengayunkan raket. Dia juga mengaku sempat ditawari menjadi pelatih tunggal putri Indonesia. Namun ditolaknya.

Bagi Huang Hua, melatih sebuah tim butuh totalitas waktu dan pikiran. Dia akhirnya menolak karena mempertimbangkan perannya sebagai ibu rumah tangga dengan tiga anak.

"Setelah saya bicara dengan suami dan anak-anak, bila saya jadi pelatih saya harus ke Jakarta. Semua waktu harus fokus melatih, makanya bagi saya sangat berat. Apalagi bisnis suami saya semuanya di sini," kata Huang Hua.

Menurut dia, menjadi pelatih tidak bisa sambilan. Seorang pelatih yang baik harus mendedikasikan waktu dan tenaganya secara penuh untuk melatih pemainnya menjadi yang terbaik.

"Semua pelatih yang saya lihat penuh dengan dedikasi dan tidak bisa bekerja sambilan. Jadi pelatih juga harus mengikuti seluruh perkembangan pemain," ungkap Huang Hua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun