Namun begitu Basuki optimistis, jembatan dengan desain pelengkung tersebut akan terpasang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni minggu ke-3 April 2018.
Baca juga : Jembatan Kalikuto, Ikon Tol Batang-Semarang Dirakit di Tiga Tempat
Selain itu, progres konstruksi ruas Tol Batang-Semarang saat ini sudah mencapai 75,4 persen. Sedangkan pembebasan lahannya sudah mencapai 98 persen.
Dia menambahkan, dengan selesainya Jembatan Kali Kuto, pemudik dapat melalui ruas ini hingga exit toll Krapyak, Semarang Barat, yang menjadi akhir dari Ruas Tol Batang-Semarang. Tahun lalu ruas tol ini difungsikan secara darurat hingga Gringsing, Kabupaten Kendal.
Pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang dibagi menjadi 5 seksi. Seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 kilometer), Seksi II Batang Timur-Weleri (36,35 kilometer), dan Seksi III Weleri-Kendal (11,05 kilometer).
Kemudian Seksi IV Kendal-Kaliwungu (13,50 kilometer), dan Seksi V Kaliwungu-Krapyak (10,10 kilometer). Sesuai rencana, akan terdapat 5 Gerbang Tol (GT) yaitu GT Tulis, GT Weleri, GT Kendal, GT Kaliwungu dan GT Kalikangkung. Â
Pengusahaan Tol Batang-Semarang dilakukan melalui investasi PT Jasamarga Batang-Semarang dengan komposisi saham dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Titik kritis ketiga adalah pembangunan Jembatan Kenteng yang melintasi Kali Kenteng dan Kali Serang pada ruas Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V. Karena itu, jembatan ini belum siap digunakan saat mudik Lebaran 2018. Â
Baca juga : Skenario Baru Jalur Mudik di Bawah Jembatan Kenteng
Untuk mengatasinya, PT Trans Marga Jateng sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Astra Infra, dan PT pembangunan Sarana Jawa Tengah menjalankan skenario kedua yakni membangun jalan permanen sepanjang 500 meter dengan lebar 7 meter.
"Kami akan membeli lahan baru seluas 3.000 meter persegi dengan kebutuhan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk menjalankan skenario kedua ini," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desy Arryani. Â