Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Titik Kritis Jalur Mudik Tol Trans Jawa

16 April 2018   12:13 Diperbarui: 16 April 2018   12:22 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Titik kritis di ruas Tol Pemalang-Batang sepanjang 4,6 kilometer berupa tanah lunak atau soft soil yang pembangunannya harus menggunakan vacuum consolidation method (VCM). Kondisi fisik pada Sabtu (14/4/2018).

Namun begitu Basuki optimistis, jembatan dengan desain pelengkung tersebut akan terpasang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni minggu ke-3 April 2018.

Baca juga : Jembatan Kalikuto, Ikon Tol Batang-Semarang Dirakit di Tiga Tempat

Selain itu, progres konstruksi ruas Tol Batang-Semarang saat ini sudah mencapai 75,4 persen. Sedangkan pembebasan lahannya sudah mencapai 98 persen.

Dia menambahkan, dengan selesainya Jembatan Kali Kuto, pemudik dapat melalui ruas ini hingga exit toll Krapyak, Semarang Barat, yang menjadi akhir dari Ruas Tol Batang-Semarang. Tahun lalu ruas tol ini difungsikan secara darurat hingga Gringsing, Kabupaten Kendal.

Pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang dibagi menjadi 5 seksi. Seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 kilometer), Seksi II Batang Timur-Weleri (36,35 kilometer), dan Seksi III Weleri-Kendal (11,05 kilometer).

Kemudian Seksi IV Kendal-Kaliwungu (13,50 kilometer), dan Seksi V Kaliwungu-Krapyak (10,10 kilometer). Sesuai rencana, akan terdapat 5 Gerbang Tol (GT) yaitu GT Tulis, GT Weleri, GT Kendal, GT Kaliwungu dan GT Kalikangkung.  

Titik kritis Ruas Tol Batang-Semarang terdapat pada pembangunan Jembatan Kalikuto sepanjang 100 meter. Jembatan ini selesai dirakit pada minggu ke-3 April 2018. Kondisi fisik pada Sabtu (14/4/2018).Pengusahaan Tol Batang-Semarang dilakukan melalui investasi PT Jasamarga Batang-Semarang dengan komposisi saham dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Titik kritis ketiga adalah pembangunan Jembatan Kenteng yang melintasi Kali Kenteng dan Kali Serang pada ruas Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V. Karena itu, jembatan ini belum siap digunakan saat mudik Lebaran 2018.  

Baca juga : Skenario Baru Jalur Mudik di Bawah Jembatan Kenteng

Untuk mengatasinya, PT Trans Marga Jateng sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Astra Infra, dan PT pembangunan Sarana Jawa Tengah menjalankan skenario kedua yakni membangun jalan permanen sepanjang 500 meter dengan lebar 7 meter.

"Kami akan membeli lahan baru seluas 3.000 meter persegi dengan kebutuhan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk menjalankan skenario kedua ini," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desy Arryani.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun