KOMPAS.com - Jika Amerika Serikat benar-benar menyerang Suriah maka konflik besar baru kemungkinan bakal pecah di Timur Tengah
Sebab, Rusia dipastikan tidak akan tinggal diam jika Amerika dan sekutunya menyerang negeri pimpinan Bashar al-Assad itu.
Peralatan militer kelas berat milik AS dan sekutunya sudah mulai bergerak ke Laut Tengah sementara Rusia mempersiapkan sistem pertahanan canggih di Damaskus dan sekitarnya.
Lalu bagaimana perimbangan kekuatan militer kedua kubu yang berseteru ini?
Baca juga : Jadi Target Serangan, Pasukan Suriah Kosongkan Markas Pertahanan Utama
Pertama kita bahas dulu kekuatan militer Amerika Serikat yang menjadi motor rencana serangan militer ke Suriah ini.
Kemungkinan besar AS dan sekutunya tidak akan mengerahkan pasukan daratnya ke Suriah. Artinya AS akan mengandalkan kapal-kapal perang dan jet-jet tempurnya untuk menggempur pasukan Bashar al-Assad.
Amerika Serikat mengirimkan gugus tugas angkatan laut yang dikomandoi kapal induk USS Harry S Truman.Â
Kapal induk kelas Nimitz ini memiliki berat 116.000 ton dan digerakkan dua reaktor nuklir yang membuat daya jelajah "kota terapung" ini menjadi tak terbatas.
USS Harry S Truman memiliki kru sebanyak 3.200 orang ditambah 2.400 orang yang memiliki kemampuan sebagai pilot tempur.
Kapal sepanjang 332 meter ini mampu membawa 90 pesawat terbang "fixed wings" dan helikopter berbagai jenis.
Baca juga : Rusia Siapkan Pertahanan Cincin Baja untuk Lindungi Suriah
Selain itu, kapal ini dipersenjatai berbagai jenis misil seperti Sea Sparrow dan RIM-116 serta tiga meriam Phalanx yang mampu menembakkan peluru hingga 3,5 kilometer.
Selain itu gugus tugas USS Harry S Truman diperkuat delapan kapal perang yaitu USS Normandy, USS Jason Dunham, USS The Sullivans, USS Arleigh Burke, USS Bulkeley, USS Forrest Sherman, USS Farragut, dan USS Donald Cook.
Paman Sam tak sendirian, seperti biasa Inggris dan Perancis siap membantu. Inggris sudah menyiapkan sejumlah peralatan tempur di pangkalan militernya di Siprus.
Di negeri pulau itu, Inggris menyiapkan 8 unit jet tempir Tornado GR4, dua pesawat pengintai Sentinel, pesawat angkut Hercules C130 dan C17, satu pesawat pengisi bahan bakar Voyager, dan sejumlah kapal selam.
Khusus kapal selam, PM Theresa May dikabarkan sudah memerintahkan mereka untuk berlayar dan memosisikan diri di jarak tembak misil menuju ke Suriah.
Sedangkan di Kuwait, Inggris menyiapkan 10 unit drone Reaper serta dua pesawat pengintai di pangkalan militernya di Qatar.
Baca juga : Kapal Selam Inggris Sudah Berada Dalam Jarak Tembak Misil ke Suriah
Sementara Perancis juga mempersiapkan diri di Jordan dengan menyiagakan 6 unit jet tempur Mirage 2000. Sedangkan di beberapa negara-negara
Teluk, Perancis menyiagakan 6 jet Rafale dan 1 pesawat patroli Atlantique.
Suriah dan Rusia
Lalu bagaimana dengan Suriah? Meski sudah tujuh tahun dikoyak perang saudara, tetapi angkatan perang Suriah masih eksis dan cukup kuat.
Militer Suriah memiliki 750 jet tempur, 360 pesawat untuk menyerang sasaran di darat, 50 helikopter multi-fungsi, serta 24 helikopter tempur.
Kelemahan Suriah adalah di sistem pertahanan udaranya yang sudah menua dan berkualitas buruk.
Sehingga, Suriah amat mengandalkan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia yang cukup canggih.
S-400 memiliki kemampun untuk merontokkan pesawat tempur, misil balistik dan penjelajah, serta bisa digunakan untuk menghantam sasaran di darat.
Misil yang ditembakkan sistem pertahanan ini memiliki daya jelajah maksimal hingga 400 kilometer, bisa menembak 80 kali secara simultan, dan misil yang dilepaskan bisa melesat dengan kecepatan 16.000 kilometer per jam.
Baca juga : Rusia Akan Jatuhkan Setiap Misil AS yang Ditembakkan ke Suriah
Meski tidak diketahui berapa banyak sistem pertahanan udara S-400 yang disiapkan Rusia, tetapi diyakini sistem ini cukup untuk melindungi negeri itu dari gempuran AS dan sekutunya.
Selain itu, Rusia juga menyiagakan sederet jet tempur Sukhoi Su-24, Su-25, dan Su-35 di pangkalan udara Khmeimim, Suriah.
Selain itu, Rusia juga diyakini telah menyiapkan pesawat pengebom Su-57 yang memiliki kemampuan untuk merontokkan jet-jet tempur Inggris dan Amerika Serikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H