Gejala Bipolar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada dua fase yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar, yaitu manik (dan hipomanik) dan depresi.
Baca juga : Perjuangan Vindy Melawan Bipolar dan Stigma Masyarakat
Namun, sebagai catatan, episode manik dan hipomanik sering disebut dua periode berbeda. Meski begitu, keduanya memiliki gejala yang sama.
Beberapa gejala manik dan hipomanik adalah:
- Detak jantung tidak normal, perasaan gelisah atau aneh
- Merasa punya energi berlebih hingga memulai banyak aktivitas
- Rasa percaya diri yang berlebihan dan adanya euforia
- Nyaris tak membutuhkan tidur
- Punya khayalan yang tak biasa
- Punya banyak pemikiran atau ide-ide
- Mudah teralihkan
- Seringnya, pada fase ini membuat banyak keputusan buruk
- Bicara cepat dan banyak topik
- Mudah tersinggung
Selain episode manik, ada pula episode depresi yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar. Beberapa gejalanya adalah:
- Suasana hati yang buruk
- Mudah merasa tertekan, sedih, hampa, dan putus asa
- Kehilangan minat atau kesenangan pada sesuatu atau banyak hal
- Penurunan berat badan secara signifikan
- Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Gelisah tapi tak bisa melakukan banyak hal
- Mudah lelah dan kehilangan energi sehingga malas beraktivitas
- Merasa tidak berharga atau rasa bersalah berlebihan
- Sulit berkonsentrasi atau berpikir tenang
- Beberapa kasus, orang merencanakan bunuh diri
- Sering lupa terhadap banyak hal
Jenis Gangguan Bipolar
Setelah mengetahui gejala-gejalanya, kita juga perlu mengenal jenis bipolar yang mungkin terjadi.
1. Gangguan Bipolar I
Kondisi ini berarti seseorang setidaknya memiliki satu periode mania selama 7 hari atau hingga perlu dirawat di rumah sakit. Fase ini biasanya didahului atau diikuti episode hipomania atau depresi berat.
Saat mengalami episode depresi, penderita gangguan bipolar I mungkin mengalaminya selama 2 minggu. Kadang kala episode depresi ini juga bercampur dengan episode mania atau hipomania.