JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah Pak Hernowo (60) dan istrinya Kamilah (61) yang tiap hari mengayuh sepeda 11 kilometer untuk mengantarkan anaknya yang menderita down syndrome, memantik para pembaca Kompas.com untuk berdonasi.
Sepasang lansia tersebut memiliki anak kandung bernama Wahyu Heri Setiyawan (13). Hernowo dan Kamilah tiap hari mengantar anak semata wayang itu ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berjarak sekitar 11 kilometer dari rumahnya.
Wahyu sendiri juga dikenal sebagai siswa yang selalu bersemangat untuk belajar. Dia hampir tidak pernah tidak masuk sekolah.
Kamilah mengaku, menyekolahkan Wahyu merupakan keputusan tepat. Dengan usia mereka yang sudah menjelang senja, tentu sulit bagi Wahyu kalau masih terus bergantung pada keduanya yang hidup tidak sejahtera.
Anak ini, bagi Kamilah, adalah karunia terbesar di hidup mereka, mengingat dua kali keguguran sebelum Wahyu lahir. Kondisi terbelakang mental tentu akan menyulitkan hidupnya di masa depan.
Kamilah pun ingin Wahyu suatu hari lebih percaya diri, tidak mudah dibohongi, bisa belanja sendiri, menghitung uang dengan benar, membaca petunjuk dan arah dengan benar, meski tidak bisa yang serba rumit.
Di tengah keterbatasan, mereka tetap mensyukuri kehidupan ini. Soal makan, semua sudah disediakan alam. Sayur dan buah, kelapa tua untuk santan, dan beberapa rempah tersedia di halaman rumah. Pepaya, pohon pisang, dan singkong bisa jadi selingan. Setidaknya mereka jadi bisa beli beras, telur, mi instan.
Sejak berita tersebut ditayangkan, banyak pembaca Kompas.com yang berbagi kebahagiaan dengan keluarga Pak Hernowo. Setidaknya, bisa meringankan beban hidup pasangan lansia dengan anak yang menderita down syndrome tersebut.
Merespons permintaan pembaca yang ingin berdonasi, Kompas.com bersama Kitabisa.com bermaksud melakukan penggalangan dana yang ditujukan bagi keluarga tersebut.
Dana yang terkumpul sepenuhnya akan disalurkan kepada keluarga Pak Hernowo dan Bu Kamilah. Selain untuk membantu meringankan beban pasangan lansia tersebut, dana juga digunakan untuk mendukung sekolah Wahyu, anak semata wayangnya.
Apabila pembaca ingin berdonasi, bisa langsung mengunjungi laman kampanye penggalangan dana Kompas.com atau klik di sini.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H