Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ini Hasil Pertemuan Ojek Online dengan Jokowi di Istana

27 Maret 2018   17:17 Diperbarui: 27 Maret 2018   17:52 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengemudi ojek online melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (27/3). Massa dari pengemudi ojek online menuntut pemerintah membantu untuk berdiskusi dengan perusahaan transportasi online agar merasionalkan tarif.

Pengemudi ojek online melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (27/3). Massa dari pengemudi ojek online menuntut pemerintah membantu untuk berdiskusi dengan perusahaan transportasi online agar merasionalkan tarif.JAKARTA, KOMPAS.com - Driver ojek online merasa didengarkan oleh Presiden Joko Widodo. Menurut perwakilan pengemudi ojek, Presiden kaget mendengat tarif ojek online setiap tahunnya menurun.

"Bapak presiden kaget dan memerintahkan Menteri Perhubungan segera mengatasi permasalahan," ujar Rahman di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018).

Rahman adalah salah satu perwakilan driver online dari Forum Komunitas Driver Online Indonesia.

Para driver online menuntut agar tarif yang kini berada di kisaran Rp 2.000 per km dinaikkan menjadi Rp 4.000 per km.

Baca juga : Tarif Ojek Online Rp 2.000/Km, Minta Dinaikkan Jadi Rp 4.000/Km

 Rahman mengatakan, Jokowi merespons permintaan tersebut dan meminta Budi Karya untuk segera menyelesaikan masalah itu.

Mendengar pernyataan Rahman itu, massa aksi bersorak sambil meneriakkan nama Jokowi.

 Selain tarif, para pengemudi ojek online menuntut agar ada payung hukum yang jelas terkait keberadaan ojek online. Payung hukum yang ada di Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dinilai tidak mendukung keberadaan ojek online.

 Para pengemudi juga meminta agar Jokowi membangun shelter di sejumlah titik sebagai tempat parkir para driver.

Baca juga : Pengemudi Ojek Online Keluhkan Perang Tarif, Ini Instruksi Jokowi

"Kita sering dimusuhi satpam, sering dipukul karena dianggap parkir sembarangan. Saya minta memberikan shelter agar driver merasa aman dan tidak mengganggu lalu lintas," ujar Rahman.

Perwakilan massa keluar dari Kompleks Istana pada pukul 1410. Mereka diterima oleh Presiden Joko Widodo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun