"Kita bicara soal cara. Tapi KPK ini merasa benar terus," kata Masinton.
(Baca juga: Pencegahan Korupsi Dianggap Lebih Efektif Jika Kementerian dan Lembaga Berkolaborasi)
Abraham kemudian menyela pernyataan Masinton.
"Ini giliran saya bicara. Saya jawab ya, saya bisa buktikan ada perbaikan sistem," kata Abraham.
Abraham mencontohkan kasus yang menjerat mantan Menteri Agama Said Agil Husin al- Munawar. Saat itu, ia tersandung kasus korupsi Dana Abadi Umat di Kementerian Agama. Namun, saat itu belum dibentuk mekanisme perbaikan sistem. Sehingga kemudian terulang lagi korupsi yang dilakukan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali dalam kasus haji.
Pada zaman tersebut, kata Abraham, KPK mengubah sistem penanganan perkara dengan mengintegrasikan antara penindakan dan pencegahan.
"Saat selesai menahan SDA, saat itu juga kami bawa tim supervisi KPK ke Kemenag. Tim pencegahan KPK perbaiki tata kelola di Kemenag mulai dari haji dan sebagainya," kata Abraham.
"Bapak boleh cek, Kemenag sudah bagus sistemnya," ujar dia.
Hanya saja, kata Abraham, operasi tangkap tangan dianggap lebih menarik disorot media. Banyak aksi pencegahan KPK yang luput dari pemberitaan. Hal ini membuat seolah-olah KPK tidak melakukan perubahan sistem.
"Perbaikan sistem itu sudah, Pak Masinton. Saya sepakat jika ada kesalahan di KPK, dikiritik. Saya pun sering kritik," kata Abraham.