Perasaan sedih akan program televisi "alay" juga dirasakan oleh presenter dan artis peran Nabila Putri.
Dalam insta story akun Instagram @nabilabylla, Nabila mengatakan bahwa ia miris dengan program layar kaca saat ini yang cenderung menghina fisik, berkata kasar, hingga membuka aib orang atas nama candaan.
"Lagi rame banget pro kontra tentang program 'alay', aku sih yes ! Tapi mungkin lebih nyaman menyebutnya program 'kurang mendidik'. Agak miris dengan tayangan tv sekarang yang banyak mengarah ke body shame, kasar, membuka aib orang. Yang lebih menyedihkan lagi semua itu digunakan sebagai materi yang “lucu” – cobalah lebih pintar dalam menciptakan sebuah tayangan," tulis Nabila.
Pemain film Valentine ini kemudian berbagi pengalamannya pernah menolak menjadi bintang tamu sebuah acara televisi karena tak mau menjadi bagian dari "gimmick".
Begitu pun tawaran menjadi co-host, Nabila tak segan menolak, karena merasa program tersebut berpotensi menjadi acara yang ia sebut "kurang mendidik".
"Dan ternyata ya menurut kacamata saya sesuai prediksi program2 yg mempublikasikan masalah pribadi seolah meluruskan masalah setiap orang tp menurut saya tidak pantas. Kalian ini menjadi hakim untuk masalah hidup orang lain. Cobalah untuk bicara tentang prestasi bukan sensasi," tulis Nabila.
"Banyak hal yg tidak pantas dijadikan 'materi' bahan tawa. Sebagai salah satu pengisi acara komedi saya percaya bahwa banyak cara yang lebih baik untuk tertawa dari sekedar berbicara kasar, menertawakan dan membuka masalah pribadi atau bertindak kasar," sambungnya.
Nabila menyadari bahwa menjadi bintang tamu dan pembawa acara sebuah program bagaimana pun konsepnya adalah pilihan pribadi masing-masing.
"Tapi mungkin itu pilihan mereka untuk mencari rejeki tapi tidak dengan aku. Mending punya sedikit program tapi berkualitas daripada seribu pekerjaan tapi 'merusak' mentalitas banyak orang," tulis Nabila.
[Baca juga : Artis Nabila Putri Diperiksa soal Senpi Gatot]
Jika banyak yang mengikuti jejak Deddy Corbuzier menyuarakan keluh kesah tentang acara televisi sekarang, ada pula yang meski tak blak-blakan, menuliskan kalimat bernada sindiran.