Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengabdian Terakhir Sang Pendidik PAUD sebelum Meninggal karena Kecelakaan Tank

11 Maret 2018   23:45 Diperbarui: 12 Maret 2018   00:29 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi pemakaman korban kecelakaan tank, Iswandari, di Kelurahan Sindurejan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Minggu (11/3/2018).

Siang itu perasaan Nurin tidak menentu. Dia sendiri tidak tahu mengapa emosinya tiba-tiba tidak stabil.

 Gadis itu baru tahu jawabannya setelah sebuah kabar datang kepadanya.

Kabar itu menyebut jika ibundanya, Iswandari (53), telah tiada akibat kecelakaan tank saat kegiatan outbond di sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo, Sabtu (10/3/2018).

Baca juga: Empat Korban Kecelakaan Tank di Purworejo Masih Dirawat di Rumah Sakit

 "Cuma emosi enggak stabil begitu saja," ucap Nurin singkat saat ditemui seusai pemakaman ibunda di pemakaman Kelurahan Sindurejan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Minggu (11/3/2018).

 Nurin sejenak mengenang sosok wanita yang melahirkannya itu.

Menurutnya, sang Ibu senang dengan dunia anak-anak sehingga memilih menjadi pendidik sekaligus kepala sekolah di PAUD Ananda Kelurahan Sindurejan.

Baca juga: Iswandari Sempat Menolong Murid-Murid Korban Kecelakaan Tank Sebelum Akhirnya Meninggal

 "Beliau memang suka sekali anak-anak. Sering mengantar kegiatan outbond sama anak-anak," ujarnya.

 Nurin mengatakan, ibunya memiliki riwayat sakit pernafasan. Kemungkinan ia kelelahan setelah menolong anak-anak didiknya yang ikut hanyut di sungai.

 "Iya, ada sedikit gangguan pernafasan," tutur anak sulung dua bersaudara itu.

Baca juga: Panglima TNI hingga Kapolri Kirim Karangan Bunga untuk Korban Kecelakaan Tank

 Demikian halnya dengan suami Iswandari, Iman Teguh Widodo (54).

Iman mengaku tidak biasanya merasakan berat ketika almarhumah berpamitan hendak outbond pada Sabtu pagi. Dia merasa ada yang janggal.

 "Memang saya mempunyai perasaan tidak seperti biasa. Saya merasa berat saat dipamiti, kalau biasanya ringan-ringan saja," kata Iman. 

Baca juga: Tank Masuk Sungai, Pratu Randi Tewas Terseret karena Kelelahan usai Selamatkan Anak-anak TK

Ia mengatakan, istrinya itu berangkat dari rumah pukul 07.30. Bahkan sekitar pukul 09.30, almarhumah masih mengirim foto-foto kegiatan outbond di markas Yonif Mekanis Raider 412/6/2 Kostrad Purworejo melalui aplikasi WhatsApp.

 Namun, selepas pukul 10.15, kabar duka itu datang.

Sang istri meninggal dunia akibat tank yang ditumpanginya bersama puluhan murid terperosok hingga tenggelam.

Baca juga: Tank yang Ditumpangi Siswa PAUD Masuk Sungai, Dua Orang Tewas

 Seperti diberitakan, satu unit kendaraan tempur Tank M113A1 milik Yonif Mekanis Raider 412/6/2 Kostrad mengalami kecelakaan saat mengangkut puluhan anak PAUD dan TK di Sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo, Sabtu (10/3/2018) siang.

Mereka sedang melakukan kegiatan outbond.

 Akibat kecelakaan itu, dua orang meninggal dunia, yakni kepala sekolah PAUD Ananda Iswandari dan anggota Yonif, Pratu Randi Suryadi.

Kecelakaan yang kali pertama terjadi ini masih dalam penyelidikan tim Kostrad. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun