Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dituntut Konsumen hingga Rp 500 Miliar, Ini Tanggapan PT Djarum

10 Maret 2018   16:30 Diperbarui: 10 Maret 2018   16:31 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Rohayani (50) melayangkan somasi kepada dua perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Djarum.

Somasi tersebut dilayankan karena Rohayani merasa dirugikan terhadap dua produsen rokok tersebut. 

(Baca:Kecanduan, Rohayani Tuntut Dua Perusahaan Rokok Rp 1 Triliun)

Terkait dengan somasi tersebut, Djarum memberikan tanggapannya.

Saat dihubungi Kompas.com, Deputi General Manager Corporate Communication PT Djarum Mutiara D Asmara tidak berkomentar banyak mengenai tuntutan tersebut. 

Pasalnya, Mutiara mengaku baru menerima surat somasi yang dilayangkan Rohayani. 

"Kami baru saja menerima suratnya. Karena baru terima, jadinya kami sedang mempelajari itu (surat somasi)," kata dia saat dihubungi, Sabtu (10/3/2018). 

Meski demikian, karena baru menerima surat Mutiara belum memastikan apa langkah kedepan yang ditempuh perusaaan untuk menghadapi tuntutan tersebut. 

Dalam tuntutan ini Kompas.com juga telah berusaha menghubungi pihak PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Namun sayangnya, pihak Gudang Garam belum merespon. 

Sebelumnya diberitakan Rohayani menuntut PT Djarum Tbk membayar ganti rugi Rp 293.068.000, ditambah santunan senilai Rp 500 miliar.

Sementara, Gudang Garam dituntut sebesar Rp 178.074.000 sebagai ganti rugi uang yang dihabiskan Rohayani untuk membeli produk rokok ini, dan santunan senilai Rp 500 miliar. Jika ditotal, tuntutan mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Selain itu, ada satu alokasi lagi yang dituntut kepada dua perusahaan tersebut sebagai biaya perawatan kesehatan Rohayani.

Dalam melakukan penuntutan, Rohayani menggandeng pengacara senior Todung Mulya Lubis dan Azas Nainggolan dari Solidaritas Advokat Publik untuk Pengendalian Tembakau Indonesia guna memuluskan langkahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun