JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Kota Ria Rio atau lebih dikenal dengan Waduk Ria Rio di Jakarta Timur, nampak asri dengan tatanan ala taman tropis meski berdiri diantara komplek industri.
 Taman yang diresmikan oleh Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI, dulunya merupakan permukiman warga. Kini semuanya sudah rata.
 Salah satu daya tarik taman ini bukan hanya dari segi tatananya, namun dari satu jenis pohon yakni Baobab atau dalam bahasa latinnya Adansonia Digitata.
 Pohon ini diklaim mampu bertahan dan memiliki umur yang panjang. Oleh karena itu, pohon ini disebut juga sebagai pohon kehidupan.
Baca juga : Sampah Mengambang di Waduk Ria Rio Setelah Hujan Reda
 Berdasarkan informasi, pohon Baobab memiliki banyak manfaat. Batangnya mampu menyerap dan menyimpan air, sedangkan buah dan daunya berguna sebagai bumbu masak dan obat-obatan.
Dari pantauan Kompas.com pada Jumat (9/3/2018), kondisi pohon yang dikabarkan harganya mencapai Rp 750 juta tersebut masih berdiri tegak dengan disanggah beberapa tiang bambu di bawahnya.
 "Ada dua pohon Baobab yang ditanam, satu dekat pintu masuk, dan satunya lagi lagi di tengah taman. Kalau kondisi terawat, karena ada petugas taman yang tiap pagi dan sore mengurus," kata Jafar, petugas keamanan taman yang menjaga di pintu masuk kepada Kompas.com, Jumat (9/3/2018).
Baca juga : Merawat Waduk Ria Rio agar Tetap Apik
 Menurut Jafar, taman ini biasa ramai saat Sabtu dan Minggu pagi untuk berolah raga. Sedangkan saat hari biasa banyak dikunjungi karyawan kantor dan anak sekolah sekadar untuk melepas lelah.
 Jejeran bangku taman yang kerap disebut "bangku Jokowi" juga masih terawat dengan baik.
 Sayangnya, kondisi taman yang asri tidak sinkron dengan kondisi waduk yang tampak terbengkalai akibat proyek kerukan yang tidak kunjung selesai.
Baca juga: Pohon Raksasa Asal Afrika Bisa Jadi Ikon Taman Waduk Ria Rio
 Kondisi ini pun dikeluhkan oleh sebagian pengujung taman, salah satunya Rita, siswa SMK yang sedang bermain bersama teman-temannya.
"Kalau pulang sekolah suka kumpul makan di sini sama teman sambil nunggu dijemput, tapi engga kuat sama bau dari waduknya sejak dikeruk," ucap Rita bersama teman-temannya.
Baca juga : Dinas Tata Air Janjikan Honor PHL Waduk Ria Rio Segera Cair
Jafar menjelaskan, waduk tersebut memang sedang dikeruk agar lebih dalam. Namun, sampai sekarang tidak selesai-selesai prosesnya.
 "Sudah dari 2017 begitu (dikeruk) ngga tahu kelar kapan. Kalau waduk yang kelola itu kecamatan, kalau taman ini dari perkantoran sini," ucap Jafar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H