Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kiat Jadi Pilot Bagi Anak Muda Zaman Now

4 Maret 2018   13:47 Diperbarui: 4 Maret 2018   13:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon pilot berlatih di dalam mesin simulator penerbangan milik Garuda Indonesia di Pusdiklat Garuda, Kosambi, Jakarta Barat, Kamis (26/6/2014). Pelatihan keselamatan penerbangan bagi awak kabin semakin menjadi prioritas utama bagi maskapai penerbangan.

Calon pilot berlatih di dalam mesin simulator penerbangan milik Garuda Indonesia di Pusdiklat Garuda, Kosambi, Jakarta Barat, Kamis (26/6/2014). Pelatihan keselamatan penerbangan bagi awak kabin semakin menjadi prioritas utama bagi maskapai penerbangan.TANGERANG, KOMPAS.com - Industri penerbangan masa kini membutuhkan calon-calon pilot dengan kompetensi yang lebih tinggi ketimbang beberapa tahun lalu. Selain permintaan sumber daya pilot, maskapai komersial juga menuntut peningkatan standar kualifikasi.

 Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Captain Novyanto Widadi berbagi kiat dan kisi-kisi bagi anak muda yang ingin menempuh pendidikan sebagai calon pilot.

Hal pertama yang perlu dan wajib untuk disiapkan adalah kemampuan berbahasa Inggris.

 "Airline sekarang menerapkan standar yang tinggi, pertama bahasa Inggris, TOEIC itu (skor minimal) 700. Sedangkan di sekolah-sekolah penerbang, (standar skor TOEIC) masih 500," kata Novyanto saat berbincang dengan Kompas.com pada akhir Februari 2018 lalu.

Baca juga : Calon Pilot Lion Air Dapat Fasilitas Kredit dari BRI

 Novyanto menjelaskan, sering terjadi lulusan sekolah penerbangan terganjal belum bisa bekerja sebagai pilot karena skor TOEIC tak sesuai dengan yang dibutuhkan maskapai. Maskapai pun tidak mau mengeluarkan biaya persiapan pilot yang akan bekerja di tempat mereka.

 Menurut Novyanto, hal itu merupakan peralihan di dunia industri penerbangan, dari tradisional menjadi non-tradisional.

Dulu, pilot yang lulus pendidikan bisa langsung bekerja di maskapai, lalu segala pelatihan dan tahap persiapan pun ditanggung pihak maskapai.

Baca juga : Calon Pilot yang Gagal Landing Baru Pertama Kali Terbang Solo

 Sedangkan sekarang, karena industri penerbangan semakin kompetitif dan maskapai menerapkan konsep low costmaka  Konsep low cost juga berlaku saat proses rekruitmen. Maskapai tidak lagi menanggung biaya pelatihan maupun persiapan calon pilot.

 Kemudian, yang perlu dipersiapkan berikutnya adalah kompetensi calon pilot. Novyanto mengungkapkan, dahulu pilot sudah bisa bekerja hanya dengan mengantongi Commercial Pilot License Instrument Rating (CPLIR).

 "Sekarang, airline menghendaki lulusan sekolah penerbangan tidak hanya CPLIR, tetapi harus punya ATPL (Airline Transport Pilot License), multi engine, dan simulator jet engine," ujar Novyanto.

 Dengan begitu, para calon pilot disarankan memerhatikan kompetensi apa saja yang diminta oleh maskapai sehingga dapat disesuaikan saat mengambil pendidikan. Kiat terakhir, yang tak kalah penting adalah menjaga kondisi mata serta fisik.

Baca juga : Risma Beri Beasiswa untuk Calon Pilot dan Pramugari

 "Kalau lihat anak muda zaman sekarang kan banyak umur 20-an sudah pakai kacamata, karena gadget dan segala macamnya. Itu yang harus dijaga," ujar Novyanto.

 Sebagai gambaran, pendidikan calon pilot di STPI dilakukan selama empat tahun untuk program Diploma 4 (setara Strata 1 atau Sarjana). Kisaran biaya pendidikan per semester Rp 25 juta, sudah termasuk dengan biaya pendidikan dan tinggal di asrama.

 STPI setiap tahunnya meluluskan sekitar 100 pilot baru. Untuk tahun ini, masa pendaftaran rencananya akan dibuka dari bulan April sampai Juni 2018 mendatang.

Baca juga : 91 Calon Pilot Indonesia Tertipu di Filipina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun