Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Laporannya Belum Diusut Polisi, Fadli Zon "Ngadu" ke Kapolri

3 Maret 2018   07:11 Diperbarui: 3 Maret 2018   15:28 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon mengeluhkan kasus yang dia laporkan tahun lalu tak kunjung diusut oleh Bareskrim Polri. Pada Mei 2017, Fadli melalui kuasa hukum dari Advokat Cinta Tanah Air melaporkan pemilik akun Twitter @NathanSuwanto ke Bareskrim Polri. 

Kicauan akun tersebut dianggap bernada ancaman kepada sejumlah orang, termasuk Fadli. 

Fadli mengaku telah menyampaikan keluhannya itu ke Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. 

"Ada beberala kasus saya sampaikan kepada Kapolri. Saya laporkan hampir satu tahun ya ancaman pembunuham yang dilakukan oleh saudara Nathan sampai sekarang belum jelas ini akan ditindaklanjuti pihak polisi dan saya sudah komunikasi," ujar Fadli di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Baca juga : Diancam Dibunuh, Fadli Zon Laporkan Pemilik Akun Twitter @NathanSuwanto

Fadli mengatakan, mendengar pengaduannya itu, Kapolri merespon dengan positif. Tito, kata dia, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan yang disampaikan ke Bareskrim itu. 

Fadli menilai, selama ini Polri masih tebang pilih dalam menangani perkara. Sejauh ini, Polri dianggap berada di pihak pemerintah. Sementara pihak yang kontra dengan pemerintah kurang diperhatikan dari aspek hukum.

"Masyarakat menilai dan melihat, jangan sampai instusi kepolisian dipakai orderan penguasa. Kita ingin Polri jadi alat negara yang profesional," kata dia. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mencontohkan upaya jemput paksa kepada Asyari Usman. Asyari yang merupakan mantan jurnalis Asyari dilaporkan kuasa hukum Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi.

Baca juga : Fadli Zon Laporkan Ananda Sukarlan dan Beberapa Akun Lain ke Polisi

Ansyari menulis di media teropongsenayan.com berjudul "Dukung Djarot-Sitorus: Ketum PPP Menjadi 'Politisex Vendor'". Akibat tulisan itu, Asyari dijemput paksa malam-malam untuk diperiksa sebagai tersangka.

Fadli membandingkan dengan kasus Pakar Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando yang dilaporkan karena dianggap menista agama. Namun, hingga kini, Ade masih bebas di luar sana. 

"Responnya berbeda dengan yang kritis kepada pemeintah. Itu langsung diciduk malam-malam. Dia (Ade) dilaporkann sampai sekarang tidak ada tindaklanjut," kata Fadli. 

Meski begitu, Fadli meyakini masih ada polisi baik yang akan menindaklanjuti laporannya terhadap pianis Ananda Sukarlan dan beberapa akun di media sosial. Fadli merasa namanya dicemarkan atas kabar hoaks yang disebarkan akun-akun tersebut.

Baca juga : Fadli Zon Kecewa Orang Tak Terkait Pelanggaran Hukum Jadi Korban Hoaks

Di media sosial, viral kabar hoaks mengenai dirinya dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Di foto yang viral, disebutkan bahwa Fadli dan Prabowo sedang bersantap dengan penggawa Muslim Cyber Army (MCA).

Padahal, kata Fadli, pria yang berfoto bersama dirinya dan Prabowo bernama Eko Hadi. Eko berjalan kaki dari Madiun ke Jakarta demi menunaikan nazar jika Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menang Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Ia berharap Polri segera mengusut laporannya tersebut. 

"Tidak hanya ke mereka yang kontra kepada pemerintah, tapi semua yang menyebar hoaks, diperlakukan dengan adil," kata Fadli. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun