BOGOR, KOMPAS.com - Regenerasi adalah takdir dan keniscayaan. Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengemukakan hal itu dalam pidato prosesi inagurasi kader baru Partai Demokrat di pelataran kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/2/2018) malam.
 Menurut SBY, sudah saatnya yang muda tampil di depan, sementara orang tua 'Tut Wuri Handayani', mendukung dan menjaga dari belakang.
 "Bring back, work hard and never give up," lanjut SBY yang diiringi tepuk tangan tamu undangan.
 Kalimat SBY itu seolah menjadi petunjuk bagi publik mengenai nasib sang putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di tahun politik, tahun 2019.
Baca juga : SBY: Sudah Saatnya Orangtua Tut Wuri Handayani, yang Muda di Depan...
 Agus sendiri mengamati-mengamati geliat elektoral atas dirinya. Ia memantau sejumlah lembaga survei nasional yang menempatkan sosok AHY sebagai calon pemimpin alternatif potensial. Diakui, itu menjadi salah satu sumber semangat untuk terus bergelut di dunia politik.
 "Jika ada nilai yang baik yang diberikan kepada saya, tentu saya mengamini dan mensyukurinya dan itu akan menambah semangat bagi saya dan teman-teman di Demokrat, teman-teman seperjuangan," kata Agus saat dijumpai usai acara inagurasi itu.
Agus akan terus "bergerilya" ke penjuru Tanah Air. Ia akan semakin rajin mengunjungi daerah-daerah, bertemu dan bersentuhan langsung dengan rakyat, mencoba mengenal, mendengar keluh kesah, dan memahami setiap kebutuhan-kebutuhan mereka.
 Namun, Agus mengaku belum mengetahui di ajang kontestasi politik manakah ia akan bertarung.
 "Kalau orang mengait-ngaitkan dengan sasaran politik jangka dekat, tentunya saya katakan, apa yang saya lakukan hari ini adalah untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Hanya Tuhan dan sejarah yang akan menakdirkan apakah saya harus masuk kembali ke dalam sebuah kontestasi, kapan dan di mana itu saya belum tahu," ujar Agus.
 "Bagi saya, dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya, berkeliling ke seluruh Nusantara, mendengarkan langsung aspirasi masyarakat, mengetahui Indonesia kita yang begitu luas, begitu beragam, begitu kompleks, saya kira itu penting. Karena saya ingin menjadi seseorang yang lebih memahami dan mencintai negaranya," lanjut dia.