BATAM, KOMPAS.com - Keberhasilan ditemukannya 1 ton sabu di Kapal MV Sunrise Glory tidak terlepas dari bantuan K-9 atau anjing pengendus yang diturunkan Dirjen Bea Cukai melalui KPU Bea Cukai Tipe B Batam.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengatakan pemeriksaan oleh Tim WFQR Lantamal IV/ Lanal Batam, BNN Pusat, Bea Cukai Pusat serta Bea Cukai Batam sempat tidak membuahkan hasil, sebab sejak dilakukannya pagi hari hingga sore hari tim sama sekali tidak berhasil menemukan sabu tersebut.
"Dari sanalah tim berinisiatif menggunakan K-9, dan didatangkanlah K-9 milik KPU Bea Cukai Tipe B Batam. Dan tepat pada pukul 18.00 WIB, Jumat (9/2/2018) Tim berhasil menemukan barang bukti tersebut," kata Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman, Sabtu (10/2/2018).
(Baca juga: Kronologi Ditemukannya 1 Ton Sabu di Kapal Berbendera Singapura)
Pria yang akrab disapa Taufiq ini mengaku, posisi sabu yang disimpan di tumpukan beras dalam palka tempat penyimpanan bahan makanan dan minuman sangat sulit dijangkau. Karena barang haram ini ditempatkan diposisi paling bawah.
"Penyimpanannya ditumpuk dengan beras, jadi sabunya disimpan di bawah, sedangkan di atasnya disimpan besar, makanya tim sempat mengalami kesulitan, setelah bantuan K-9 baru ditemukanlah sabu ini," ungkapnya.
Untuk saat ini, sabu yang ditemukan berjumlah 1 ton 29 kg, sementara berdasarkan hasil pengembangan diduga ada 1,7 ton sabu di dalam kapal MV Sunrise Glory, jadi masih ada sekitar 671 kg sabu yang belum ditemukan dan akan terus dilakukan.
"Jumlah seluruhnya ada 3 ton, namun 1,3 tonnya lebih dulu diturunkan di Australia. Namun tepatnya dimana masih dilakukan pengembangan," tutup Taufiq.
(Baca juga: Sabu di Kapal Berbendera Singapura Ternyata Capai 3 Ton)
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H