Baca juga: Usai Sepakati OK Otrip, Sandiaga dan Sopir Angkot Tanah Abang Wefie
 Namun, para pengusaha sopir angkot masih khawatir dengan keikutsertaan mereka dalam program tersebut. Masih ada beberapa poin dalam sistem OK Otrip yang akan merugikan mereka.
Petrus Tukimin, pemilik angkot M08 menjelaskan hal-hal yang masih belum disepakati pengusaha angkot.
Baca juga: Kadishub DKI: Uji Coba OK Otrip Tanah Abang Paling Lama 2 Minggu Lagi
 Dalam satu hari, sopir paling banyak mengemudi 8 kali perjalanan. Jika dikalikan, total perjalanan dalam satu hari tidak sampai 100. Masih jauh dari target sistem OK Otrip yang 190 km per hari. Target pun masih belum tercapai jika jarak perjalanan PP menjadi 12 km. Saat ini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih menawarkan tarif Rp 3.459,36 per km.
 Jika target 190 km sehari tercapai, pemilik akan mendapat sekitar Rp 600.000. Jika target jarak tidak tercapai, maka pemilik tidak bisa mendapat Rp 600.000.
Baca juga: OK Otrip Akan Diterapkan di Tanah Abang, Ini Kekhawatiran Pengusaha Angkot
"Kalau cuma Rp 300.000, enggak mau pasti," kata Petrus.
 Oleh karena itu, Petrus ingin rute diperpanjang agar target tercapai. Dia tidak mau rugi karena angkot tidak mencapai target jarak perjalanan.