Tujuh begal ditembak mati oleh aparat Polres Karawang selama dua minggu terakhir. Dua orang di antaranya adalah A dan O, dua begal anggota jaringan Bekasi.
Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan mengatakan, begal itu ditembak mati lantaran berusaha melawan ketika ditangkap dan membahayakan nyawa petugas dan orang di sekitar.
"Saya sudah memerintahkan jajarannya untuk tidak ragu melakukan tindakan tegas terukur jika membahayakan jiwa petugas," kata Hendy di Instalasi Forensik RSUD Karaeang, Rabu (31/1/2018) sore.
A dan O ditembak mati di Jalan Konsorsium Telukjambe Barat, Karawang pada Selasa (30/1/2018) dini hari. Keduanya merupakan residivis asal Bekasi.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, saat itu, petugas menyamar menjadi karyawan pabrik yang tengah pulang bekerja malam. Sebab, kebanyakan korban begal di Karawang merupakan karyawan yang pulang bekerja malam.
"Keduanya ditembak petugas lantaran saat akan ditangkap berusaha melawan petugas dengan pisau sejenis sangkur dan golok. Ini membahayakan petugas sehingga kami melakukan tindakan tegas terukur. Keduanya tewas saat dalam perjalanan menuju RSUD Karawang," katanya.
Baca selengkapnya: Polisi Menyamar Jadi Karyawan Pulang Malam demi Tangkap Begal Asal Bekasi
Â
4. Benarkah Bayaran Pengacara di Indonesia Miliaran Rupiah?
"Saya suka mewah. Saya kalau ke luar negeri sekali pergi itu minimum saya spend 3M-5M. ...tas Hermes yang harganya 1M juga saya beli."
Begitulah salah satu kutipan mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab.