Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tolak Pindah Partai, Fahri Hamzah Pasrah Tak Jadi Anggota DPR Lagi

26 Januari 2018   12:44 Diperbarui: 26 Januari 2018   12:52 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terancam tak akan melenggang ke Senayan lagi pada periode selanjutnya.

Anggota DPR tiga periode berturut-turut ini tak diusung lagi sebagai calon legislatif oleh Partai Keadilan Sejahtera.

"Nama saya sudah enggak ada di caleg PKS, tetapi saya tidak peduli soal itu," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Fahri sebelumnya memang sudah dipecat PKS yang membesarkan namanya selama ini. Namun, politisi asal Nusa Tenggara Barat ini melakukan perlawanan lewat jalur pengadilan.

Ia sudah dimenangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tetapi PKS mengajukan banding.

Fahri menegaskan, ia akan tetap berada di partai yang telah membesarkannya itu sampai ada putusan pengadilan yang bersifat final.

Ia pun pasrah jika tak jadi anggota DPR lagi pada periode 2019-2024.

(Baca juga: PKS: Jangan Bahagia Dulu, Mungkin Fahri Hamzah yang Akan "Nangis" Bombai)

"Enggak enggak (akan pindah partai), jadi marbut kan, sudah. Partai marbut bahagia namanya," seloroh Fahri.

Padahal, Fahri mengaku sudah banyak partai yang mengajaknya bergabung. Bukan satu atau dua, bahkan hampir semua partai yang ada di DPR saat ini sudah memberi tawaran.

"Saya sudah ditawari Golkar, PDI-P, Gerindra, Nasdem, PAN, PPP, Hanura, semualah," ujarnya.

Ia berharap, dengan bertahan di PKS, ia bisa menyadarkan para pimpinan partai tersebut yang ia nilai otoriter dan tak mau diajak berdiskusi.

Menurut dia, pimpinan PKS harusnya bisa bersikap adil sesuai namanya, partai keadilan sejahtera.

"Itu yang saya mau tunjukkan dan pengadilan sudah melakukan itu. Mereka belum mau mendengar pengadilan, ya, enggak apa-apa. Saya akan tunjukkan sampai detik terakhir, sampai final pengadilannya ngomong apa," ucap Fahri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun