Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan dari Manila, Sikap Keras Duterte dari Istana yang Sederhana

20 Januari 2018   15:28 Diperbarui: 20 Januari 2018   16:01 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chappy Hakim berfoto bersama para koleganya di sela-sela acara ?Small Gathering of Retired Senior Military Generals of ASEAN? yang berlangsung sejak tanggal 15 hingga 18 Januari 2018. Pertemuan ini adalah merupakan hasil dari kesepakatan yang telah dicapai antara Pinnacle Club of ASEAN bersama US-China Sanya Initiative, tahun lalu di Bangkok, yang kemudian disetujui oleh Angkatan Perang Philippina untuk berperan sebagai tuan rumah dengan dukungan penuh oleh Sekretariat The Pinnacle Club.

Duterte menceritakan dengan penuh keseriusan tentang pendapatnya mengenai ISIS yang dipahaminya dengan baik, karena sebagai orang Filipina yang berasal dari Selatan, beliau menjelaskan bahwa ibunya adalah seorang Muslim yang taat.

Dari masa kecilnya Duterte sangat memahami tentang apa dan bagaimana orang-orang Muslim di Mindanau. Dalam hal ini tentu saja kekhawatiran dunia berkait ISIS menjadikan Filipina pada posisi yang tidak dapat dikecualikan.

Chappy Hakim berfoto bersama para koleganya di sela-sela acara ?Small Gathering of Retired Senior Military Generals of ASEAN? yang berlangsung sejak tanggal 15 hingga 18 Januari 2018. Pertemuan ini adalah merupakan hasil dari kesepakatan yang telah dicapai antara Pinnacle Club of ASEAN bersama US-China Sanya Initiative, tahun lalu di Bangkok, yang kemudian disetujui oleh Angkatan Perang Philippina untuk berperan sebagai tuan rumah dengan dukungan penuh oleh Sekretariat The Pinnacle Club.
Chappy Hakim berfoto bersama para koleganya di sela-sela acara ?Small Gathering of Retired Senior Military Generals of ASEAN? yang berlangsung sejak tanggal 15 hingga 18 Januari 2018. Pertemuan ini adalah merupakan hasil dari kesepakatan yang telah dicapai antara Pinnacle Club of ASEAN bersama US-China Sanya Initiative, tahun lalu di Bangkok, yang kemudian disetujui oleh Angkatan Perang Philippina untuk berperan sebagai tuan rumah dengan dukungan penuh oleh Sekretariat The Pinnacle Club.
Pada uraian yang panjang lebar mengenai perkembangan strategis internasional, maka sampai juga akhirnya Duterte menyebut-nyebut tentang ASEAN, sebagai sebuah Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara.

Presiden Rodrigo Duterte sangat menekankan mengenai bagaimana caranya eksistensi ASEAN dalam kancah global menghadapi perkembangan yang sangat “tidak dapat diduga” itu dapat dilihat sebagai sebuah kekuatan yang sepatutnya disegani.

Berkali-kali Presiden Duterte mengemukakan tentang sudah saatnya ASEAN memikirkan tentang keberadaannya di permukaan bumi ini sebagai sebuah kekuatan tersendri yang harus dapat diperhitungkan.

Duterte sangat mendambakan bahwa ASEAN tidak hanya bergelut dalam masalah-masalah ekonomi, sosial, dan budaya saja akan tetapi sudah harus melibatkan unsur kerja sama militer sebagai sebuah kekuatan kawasan yang terpadu.

Menurut Duterte, dalam perkembangan keadaan sekarang dan ke depan, maka ASEAN tidak akan dilihat orang bila Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara itu tidak mau memulai bekerja sama dalam hubungan pengelolaan kekuatan militernya.

Sebagai seorang politikus yang berlatar belakang Ilmu Hukum, Duterte terkenal pula dengan salah satu pernyataannya yang sangat fenomenal sebagai seorang leader dari sebuah negara.

Dia dengan tegas pernah diberitakan mengatakan tanpa ragu : "I don't care about human rights". Berita yang berkait dalam konteks operasi pembasmian perdagangan obat illegal.

Itulah Duterte dalam pandangannya tentang perkembangan dunia dan hubungannya dengan positioning ASEAN sebagai sebuah perhimpunan bangsa-bangsa.

Akankah pemikiran Duterte tentang kerja sama militer antar negara di kawasan Asia Tenggara yang terhimpun dalam paguyuban ASEAN dapat direspons positif oleh para pemimpin ASEAN  lainnya itu akan menjadi sebuah catatan sejarah penting dalam perkembangan strategis dunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun