Fidel Ramos masih aktif sebagai Chairman, Co-Chairman, Senior Advisor, Global Advisor, Eminent Person, Honorary Director pada berbagai institusi dan lembaga masyarakat yang tersebar tidak hanya di Filipina akan tetapi juga di seluruh dunia.
Berbincang dengan Fidel Ramos ternyata bukan hanya banyak nasihat yang disampaikan, akan tetapi juga banyak humor yang diceritakannya. Mungkin itulah sebabnya, hingga Sang Presiden masih tetap terlihat “gagah” dan jauh lebih muda dari usia fisiknya.
Presiden Filipina yang ke-12 ini, ternyata juga aktif di United Nation 2030: Global Goals for Sustainable Development, yang sasarannya adalah: “Reduce Inequality within and among Countries”.
Orang Filipina pada umumnya sangat menghormati beliau sebagai salah satu Pahlawan Republik Filipina. Dalam perjuangannya untuk perdamaian dunia, dia masih ditugaskan oleh Pemerintah Filipina sebagai “Special Envoy to the People’s Republic of China".
Diterima Duterte
Pada petang hari Rabu 17 Januari 2018, para peserta “Gathering Senior Retired Defence and Security Chief’s of ASEAN”, diterima oleh Presiden Republik Filipina, Rodrigo Duterte. Presiden tertua yang pernah memegang kekuasaan di Filipina.
Rodrigo Duterte dilahirkan pada bulan Maret tahun 1945. Dengan usia yang telah mencapai 73 tahun, penampilan Presiden Duterte sangat jauh dari kesan seorang yang sudah mencapai usia di atas 70 tahun.
Keberanian dan ketegasannya dalam upaya memberantas para pengedar narkoba di Filipina dengan “tembak mati” ditempat, mirip operasi “petrus” di masa lalu di Indonesia, telah menempatkan Duterte sebagai “the living hero”. Pahlawan penyelamat generasi muda Filipina dari ancaman global paling mutakhir yaitu narkoba.
Dalam menerima delegasi peserta gathering, Presiden Duterte didampingi beberapa petinggi pemerintah, antara lain Menteri Pertahanan, Panglima Angkata Perang, dan Penasihat Presiden.
Istana Malakanyang, aslinya tertulis di pintu gerbang “PALASYO NG MALAKANYANG” yang mulai terkenal sejak kepemimpinan Presiden Marcos, ternyata sebuah Istana yang sederhana.
Demikian pula beberapa ruang yang ada di sekitarnya, sebagian besar adalah terdiri dari dinding dan lantai kayu. Salah satu ruangan yang sebagian sisi dindingnya berupa lemari buku, dilengkapi dengan meja dan kursi kayu yang berwarna senada, ternyata adalah ruang kerja Presiden Marcos.