Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kapal Korut Terdampar di Jepang, Petugas Temukan 8 Jenazah

16 Januari 2018   20:58 Diperbarui: 17 Januari 2018   00:22 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah kapal kayu yang terdampar di Pelabuhan Fukui, pada 24 November 2015

TOKYO, KOMPAS.com - Kapal yang diduga berasal dari Korea Utara (Korut) kembali dilaporkan terdampar di lepas pantai Jepang.

Kantor berita AFP, seperti dilansir Japan Today Selasa (16/1/2018), kapal tersebut ditemukan di pantai Kanazawa, Prefektur Ishikawa.

Ketika ditemukan, penjaga pantai menemukan tujuh jenazah sudah dalam keadaan membusuk.

Sementara satu jenazah seorang pria ditemukan sekitar 15 kilometer dari lokasi penemuan kapal.

Baca juga : Kapal Hantu Terdampar di Jepang

Pejabat polisi senior Kanazawa, Hiroshi Abe menjelaskan, otoritas keamanan tidak bisa melakukan identifikasi terhadap kedelapan jenazah itu dikarenakan kondisinya yang sudah membusuk.

Namun, polisi menemukan beberapa barang yang disinyalir berasal dari Korut. Antara lain bungkus rokok dan sebuah surat yang ditulis menggunakan bahasa Korea.

Selain itu, dalam laporan TV Asahi, salah satu jenazah mengenakan baju dengan wajah mendiang pemimpin Korut, Kim Jong Il.

"Meski begitu, kami tidak bisa mengonfirmasi bahwa mereka berasal dari Korut," papar Abe.

Sementara itu, dalam laporan penjaga pantai Jepang, sepanjang 2017, total kapal Korut yang tersapu ke pantai mencapai 104 kasus.

Jumlah tersebut melebihi data 2016. Di mana dilaporkan 66 "kapal hantu" Korut karam di Jepang.

Pakar kelautan di Jepang menjelaskan, kemungkinan kapal tersebut merupakan kapal nelayan.

Mereka semua melaut hingga jauh ke tengah demi memuaskan para pemimpin mereka dengan ikan-ikan yang besar.

Namun, minimnya peralatan, ditambah dengan kurangnya pengetahuan bahari, membuat nelayan malang itu gampang terombang-ambingkan ombak.

Baca juga : Sepanjang 2017, 76 Kapal Korea Utara Karam di Jepang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun