Baca juga : Tak Tahan dengan Kebijakan Trump, Dubes AS di Panama Mundur
Angka tertinggi setiap wilayah menunjukkan kunjungan turis dari negara-negara Timur Tengah turun 32,2 persen. Lalu disusul dari turis dari Afrika yang turun 28,2 persen dan turis dari Amerika latin, terutama Meksiko, turun 14,4 persen.
Sementara perhitungan terpisah yang dilakukan otoritas AS menyebutkan wisatawan asing berkurang sekitar 8 persen. Adapun turis dari Eropa berkurang 2,7 persen.
Kontribusi wisman
Pada 2016, kedatangan wisatawan asing berkontribusi sekitar 212 miliar dolar AS atau Rp 2.824 triliun bagi pertumbuhan ekonomi AS. Nilai itu setara dengan hampir 10 persen dari ekspor negara tersebut.
Pada tahun yang sama, perjalanan dan pariwisata ikut mendongkrak sekitar 8,1 persen pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) AS.
Data dari Kementerian Perdagangan AS menunjukkan pendapatan dari kunjungan wisatawan asing telah berkurang. Jumlah pemasukan yang diterima AS dari kunjungan wisatawan asing dari Januari hingga November 2017 sekitar 187 miliar atau Rp 2.492 triliun, anjlok 3,3 persen dibandingkan 2016.
"Kenaikan perjalanan internasional sangat penting bagi tujuan ekonomi Presiden Trump agar pertumbuhan PDB sebesar tiga persen tetap berlanjut," kata Presiden dan CEO asosiasi perjalanan AS, Roger Dow dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Uni Afrika: Trump Harus Minta Maaf atas Komentarnya
Bagaimanapun, turunnya kunjungan turis asing ini sudah dirasakan oleh tempat-tempat di kawasan pedesaan AS yang selama ini menjadi kunjungan tetap para turis.
Dalam pernyataan baru-baru ini, biro pariwisata kota New York telah merevisi secara mendasar perihal prediksi kunjungan wisatawan asing.